Tips Merawat Bonsai Serut agar Kian Cantik & Unik

Merawat bonsai serut

Bonsai Serut – Apakah Anda pernah melihat pohon serut? Pohon dengan bentuk daun menyerupai telur yang runcing pada bagian ujungnya ini, biasa ditemukan di alam liar. Pohon yang memiliki nama ilmiah Streblus asper ini banyak ditemukan di negara-negara yang beriklm tropis seperti Thailand, Vietnam dan Indonesia.

Pohon serut memiliki ciri khas berupa ukuran daun yang kecil, yakni antara 5 s/d 10 cm dan berbentuk panjang serta bergerigi tebal serta kasar pada bagian tepinya. Selain itu, batang serut berwarna pucat dengan ukuran bunga yang sangat kecil dan terkadang sulit terlihat jika kita tidak mendekatinya. Pohon serut mempunyai banyak manfaat untuk kehidupan manusia. Selain sebagai tanaman hias, pohon serut kini juga populer dijadikan sebagai tanaman bonsai.

Budidaya bonsai serut

Serut termasuk tanaman dengan nilai jual yang tinggi karena termasuk salah satu tanaman yang paling ideal untuk dikerdilkan atau dijadikan bonsai. Karena habitat aslinya di daerah tropis, maka tanaman ini juga sangat baik untuk dibudidayakan di Indonesia. Di alam liar, daun pohon serut tumbuh dalam ukurang yang kecil namun jika kita menjadikannya sebagai tanaman bonsai, maka daun serut bisa tumbuh lebih kecil lagi. Nah inilah ternyata yang menjadi satu keunggulan dan keunikan bonsai serut.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum mulai membuat bonsai serut yakni bahwa pohon serut biasanya merontokkan daunnya saat menjelang akhir musim kemarau. Namun kurang lebih seminggu setelahnya, tunas baru akan segera bermunculan kembali. Jadi jangan kaget jika tiba-tiba daun pohon serut Anda banyak yang rontok. Itu bukan berarti pohon serut Anda bermasalah atau mati. Rontok daun pada serut merupakan siklus tahunan yang menjadi bagian dari metabolisme tanaman itu sendiri.

BACA JUGA :   Tutorial Membuat Bonsai Kelapa KERDIL Bercabang Unik

Kelebihan lain dari pohon serut yakni usia tanaman yang sangat panjang. Bahkan di beberapa negara seperti Thailand, Vietnam dan Filipina, tanaman ini bisa mencapai umur hingga ratusan tahun. Sebagai pohon yang akan dikerdilkan (dibonsai) tanaman serut membutuhkan perawatan yang intensif. Oleh sebab itulah bonsai serut yang terawat dan unik akan memiliki nilai jual yang tinggi bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Perawatan Sederhana Bonsai Serut

Cara Membuat bonsai serut

Kebanyakan bonsai serut yang diperjualbelikan saat ini merupakan hasil pengembangbiakan dari alam. Bibit bonsai serut biasa diperbanyak dengan cara cangkok, stek atau tunas akar. Metode paling sulit dalam mengembangkan bonsai serut yakni dengan stek batang. Diperlukan kecermatan dan kehati-hatian dalam memindahkan stek tanaman serut ke pot. Tanaman akan sangat peka jika akarnya luka atau bahkan ikut terpotong.

Jika Anda berencana memindahkan tanaman serut dari alam ke pot, maka lakukanlah secara bertahap. Setelah penggalian, pertama-tama potong bagian akar utamanya lalu timbun kembali dengan tanah. Diamkan tanaman selama kurang lebih dua bulan dengan tetap mengontrol kelembaban tanah dan tanpa diberi pupuk sama sekali. Setelah dua bulan, lakukan pemotongan tahap kedua, yakni keseluruhan bagian akar. Setelah itu, pindahkan tanaman ke dalam pot besar sebagai media sementara sebelum tanaman dikerdilkan (dibonsai).

Pada masa pembentukan tanaman menjadi bonsai, gunakan media tanah yang gembur dan kaya akan humus. Tanah yang diambil dari daerah sekitar lereng gunung merupakan tanah ideal untuk tumbuh kembang optimal tanaman bonsai serut. Media tanah kemudian dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Tanda-tanda tanaman dapat menyesuaikan dengan media tanamnya yang baru yakni cabang serta rantingnya tumbuh dengan cepat dan subur. Daunnya juga terlihat segar dan serempak. Saat keseimbangan pohon sudah tercapai atau ukuran pohon serut sudah terasa cukup proporsional, maka kita bisa memindahkannya ke pot bonsai permanen dengan komposisi media dasar yang sama.

BACA JUGA :   Rahasia Merawat Tanaman Bonsai Melati yang Eksotis dan Menawan

Setelah bonsai serut dipindahkan ke pot permanen, selanjutnya letakkan tanaman tersebut di area yang terkena sinar matahari penuh. Bonsai serut akan tumbuh dengan optimal di lokasi yang terkena sinar matahari sempurna. Terlebih, dengan mendapat asupan sinar matahari secara penuh, tanaman bonsai akan memiliki daya tahan yang baik terhadap penyakit. Ukuran batang dan daunnya pun akan tumbuh dengan proporsional sehingga membuat postur tanaman bonsai serut Anda menjadi semakin indah dan cantik.

Penyiraman dan Pengendalian Hama Bonsai Serut

Membuat bonsai serut unik

Lakukan penyiraman bonsai serut setiap hari minimal satu kali. Saat musim kemarau, lakukan penyiraman 2 kali setiap pagi dan sore. Namun jika Anda tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan penyiraman, maka sistem irigasi tetes bisa menjadi satu solusi untuk tanaman bonsai Anda. Pembuatan sistem irigasi tetes tak harus rumit. Dengan sistem irigasi tetes yang sederhana pun Anda tetap bisa membuat tanaman bonsai terawat dan terjaga dari kekeringan.

Cermati pula hama serta penyakit yang mungkin menyerang tanaman bonsai serut Anda. Musuh utama tanaman ini yakni kutu putih atau dikenal juga kutu kebul. Hama ini menyerang daun tanaman dengan cara mengeluarkan cairan embun putih manis yang dapat menarik perhatian semut. Embun putih ini juga dapat memancing munculnya cendawan jelaga pada daun sehingga mengakibatkan daun menjadi hitam dan mengering sebelum waktunya. Sebagai langkah pencegahan, Anda bisa menyemprotkan pestisida atau insektisida organik secara rutin. Pestisida organik tidak akan menimbulkan efek samping yang buruk bagi tanaman. Beberapa alternatif bahan untuk membuat pestisida organik diantaranya bawang putihsirih merah, daun pepaya atau bahkan dengan puntung rokok.

4.3/5 - (31 votes)