Tag: bonsai

  • Bonsai Bougenville – Tanaman Kecil, Hasil Nggak Kecil

    Bonsai Bougenville – Tanaman Kecil, Hasil Nggak Kecil

    Bonsai Bougenville – Pada dasarnya, bonsai merupakan teknik mempercantik dan memperindah tanaman hingga membuatnya tampak menarik dari segi estetika maupun fungsional. Teknik bonsai akan membuat tanaman disukai banyak orang sehingga membuat nilai jualnya menjadi lebih tinggi dibandingkan sebelum tanaman itu dibonsai. Tanaman bonsai kini menjadi lahan bisnis yang cukup menjanjikan karena lahan penghijauan yang semakin sempit. Sementara, banyak orang menginginkan kondisi rumah atau pekarangan mereka tampak lebih indah dan segar dengan keberadaan tanaman hias disekelilingnya.

    Kenapa harus Bonsai Bougenville?

    Teknik atau metode bonsai ini tidak terbatas pada satu macam tanaman saja. Metode ini dapat diterapkan hampir untuk semua jenis tanaman, baik itu tanaman hias, sayur bahkan tanaman buah. Untuk tanaman buah sendiri, metode bonsai dikenal dengan nama tabulampot atau tanaman buah dalam pot. Teknik bonsai pada umumnya diaplikasikan pada tanaman hias yang memiliki jangka waktu hidup cukup panjang dan memiliki batang kokoh.

    Kali ini taman inspirasi safa akan membahas tentang bonsai tanaman hias yang sedang naik daun, iya tanaman bougenville atau bunga kertas. Semua orang pasti menyukai keindahan bunga bougenville. Terlebih jika tanaman ini dijadikan bonsai hingga dapat diletakkan di sudut rumah atau pekarangan kita maka pastinya akan menambah keasrian lingkungan tempat tinggal kita.

    Bonsai bunga kertas kini semakin populer di Indonesia. Tanaman ini memiliki daun yang cerah dengan bunga berwarna merah muda dan tergolong tanaman yang mudah dirawat. Dengan penyiraman dan pemupukan secukupnya serta asupan sinar matahari yang baik, tanaman bunga kertas akan tumbuh subur dan berbunga dengan indah. Selain itu, bougenville juga memiliki batang bernuansa klasik yang menjadi daya tarik utama untuk tanaman bonsai.

    Tahap Penanaman Bonsai Bougenvile

    Bonsai Bougenville Unik

    1. Persiapkan bibit tanaman bougenville yang memiliki bentuk dan tekstur yang baik untuk dibonsai. Bibit bonsai bougenville harus sehat dan subur. Ditandai dengan warna daun yang segar dan cerah serta kondisi batang yang baik.
    2. Gunakan bibit yang berasal dari perkembangan secara vegetatif (stek atau cangkok) sehingga memiliki akar lateral yang kuat dan bukan akar tunggang.
    3. Pangkas batang atau dahan tanaman yang tidak diperlukan atau yang secara estetis dapat merusak keindahan tanaman. Pemangkasan (pruning) ini juga berfungsi mengurangi penguapan dan tingkat stres pada tanaman.
    4. Siapkan pot untuk pemindahan bibit bonsai bougenville. Ada baiknya untuk mencuci pot serta mensterilkannya dari hama penyakit. Caranya dengan menyiramkan insektisida secukupnya kemudian menjemurnya dibawah sinar matahari langsung selama 7-10 hari.
    5. Buang tanah dari pembibitan karena kurang baik untuk tanaman bonsai. Basahi polybag agar mudah untuk mengeluarkan bibit bougenville. Setelah itu buang tanah bagian bawah dan rapikan sistem perakaran bibit sehingga siap untuk dipindahkan ke pot/wadah.
    6. Media tanam yang digunakan terdiri atas campuran tanah, pupuk kompos dan pasir dengan perbandingan 5:3:2.
    7. Pada bagian alas pot, masukkan kerikil secukupnya. Letakkan bibit bonsai tepat ditengah-tengah pot sambil dirapikan akarnya.
    8. Masukkan media tanam disela-sela perakaran dan padatkan hingga pot terisi penuh. Pemadatan media tanam dilakukan secukupnya. Jangan terlalu padat karena akan mengganggu pertumbuhan sistem perakaran bonsai.
    9. Setelah bibit bonsai bougenville tertanam dengan baik, siram secukupnya untuk menjaga kelembaban media tanam. Jika perlu, tambahkan moss diatasnya sebagai mulsa pelindung.
    10. Tahap terakhir yaitu pemangkasan dahan yang tidak penting. Ini dilakukan untuk membuat kerangka dasar bonsai bougenville sehingga pada pertumbuhan berikutnya akan lebih rapi dan teratur.

    Proses Pembuatan Bonsai Bougenville (Bunga Kertas)

    Bonsai Bunga Kertas atau Bonsai Bougenville

    1. Langkah pertama yang harus anda lakukan yakni menyiapkan bakal bonsai serta media tanam yang baik berupa campuran tanah humus dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.
    2. Siapkan wadah/pot dangkal dengan ukuran ideal 35-40 cm. Pot dangkal berfungsi untuk membatasi pertumbuhan yang berlebih pada sistem perakaran bonsai.
    3. Hindari menggunakan pot yang dalam karena bonsai akan tumbuh terlalu subur sehingga sulit mengubah/menata bentuk daun dan bunga menjadi ukuran kecil (bonsai).
    4. Ikatkan selembar kawat pada pangkal pot sebagai alat bantu pembentukan bonsai sekaligus penopang tanaman sebelum ia memiliki sistem perakaran yang kuat.
    5. Siapkan alat tambahan lain seperti alat semprot, gunting tanaman, penjepit, tang potong, dll.
    6. Saat bunga bougenville telah menunjukkan pertumbuhan yang baik, maka anda bisa mulai mendesain bentuk bonsai sesuai dengan keinginan anda.
    7. Metode yang dilakukan biasanya dengan melilitkan kawat pada batang bunga atau ranting. Ini dilakukan untuk mengubah bentuk cabang atau batang bougenville dari bentuk alami menjadi bentuk bonsai yang diharapkan.
    8. Proses pelilitan memakan waktu yang berbeda tergantung umur/tingkat ketuaan batang bougenville.

    Perawatan Tanaman Bonsai Bougenville

    Budidaya Bonsai Bougenville

    • Pengairan dan pemupukan dilakukan secara rutin dalam kadar yang disesuaikan untuk menjaga ketersediaan unsur hara pada media tanam.
    • Jika perlu, lakukan penyemprotan dengan air biasa atau sesekali menggunakan pestisida organik untuk menjaga kelembaban tanaman sekaligus mencegah bonsai dari penyakit.
    • Lakukan pemangkasan daun dan ranting yang tidak penting untuk menjaga bonsai tetap pendek.
    • Letakkan bonsai pada tempat dengan drainase yang bagus untuk menjaga kelembaban media tanam.
    • Tambahkan bahan-bahan organik (bisa cair atau padat) untuk merangsang pertumbuhan bonsai bougenville anda.
    • Pemberian pupuk rendah nitrogen sebanyak 2 atau 3 kali setahun cukup memberikan nutrisi yang baik untuk tanaman.
    • Sebenarnya, tanaman bougenville cenderung menyukai kondisi tanah yang kering dan tidak membutuhkan banyak air. Penyiraman dilakukan sekali dalam sehari atau saat tanah benar-benar kering.
    • Penyiraman yang terlalu sering akan membuat media tanam terlalu lembab bahkan cenderung basah sehingga dapat berdampak pada munculnya penyakit busuk akar.

    Nah sobat Taman Inspirasi, demikian tips dari kami tentang budidaya bonsai bougenville termasuk cara pembibitan dan perawatannya. Jangan lupa tinggalkan saran dan tips anda di kolom komentar atau melalui form kontak. Silahkan share artikel ini kepada orang-orang terdekat anda. Semoga bermanfaat. Wassalam.

     

  • Pohon Serut Liar : Karakter, Morfologi dan Manfaat

    Pohon Serut Liar : Karakter, Morfologi dan Manfaat

    Pohon serut liar kini sering menjadi buruan para pecinta tanaman bonsai lantaran bentuk batang dan daunnya yang unik. Tumbuhan yang bernama ilmiah Streblus Asper ini merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara yang memiliki bentuk yang eksotis dan tidak memerlukan perawatan khusus. Itu sebabnya banyak penghobi tanaman memburu pohon serut ini untuk dibentuk menjadi bonsai hias yang bernilai tinggi.

    Pohon serut liar juga telah lama dipercaya memiliki banyak khasiat mulai dari kesehatan hingga mistis. Tanaman yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Sandpaper Tree atau Tootbrush Tree ini dimasukkan dalam famili Moraceae. Disebut sandpaper tree karena pohon ini dulunya sering digunakan sebagai amplas alami untuk menghaluskan tekstur furnitur yang terbuat dari kayu. Meski hasilnya tidak sehalus amplas buatan namun amplas dari serut tergolong ramah lingkungan dan mudah ditemukan.

    Karakter Fisik Pohon Serut Liar

    Pohon Serut Liar

    Serut termasuk jenis pohon berukuran sedang dengan ketinggian berkisar 4 s/d 15 meter. Kulit batang serut berwarna putih keabuan dengan daun berbentuk oval menyerupai telur dengan panjang berkisar 4 s/d 12 sentimeter. Daun serut memiliki tekstur permukaan yang kasar dengan bagian tepinya sedikit bergerigi. Warna daunnya hijau dengan tulang daun menyirip dan pangkal sedikit runcing.

    Bunga pohon serut liar berbentuk bulat dengan corak warna hijau kekuningan dan biasanya muncul di ketiak daun. Buahnya juga berbentuk bulat menyerupai telur dengan ukuran kecil berkisar 8 s/d 10 mm. Buahnya yang berukuran sebesar lada itu berwarna hijau saat muda dan akan berubah warna kuning hingga oranye saat masak. Rasa buah serut cenderung manis sedikit masam.

    Serut termasuk jenis pohon monoecious atau berumah tunggal. Ciri pohon berumah tunggal yakni bunga betina dan jantan tumbuh terpisah tetapi dalam satu pohon yang sama. Bunga betina tumbuh secara bergerombol dan berwarna kuning pucat sedangkan bunga jantannya berwarna kuning kehijauan.

    Akar pohon serut berkesan tak karuan atau tak berbentuk. Itu dikarenakan serut tumbuh dengan cara bertunas dengan akar. Namun dibalik ketidakaturan bentuk akarnya itulah yang justru membuat serut banyak diburu orang untuk dijadikan tanaman bonsai.

    Habitat dan Sebaran Serut

    Pohon Serut Liar di Alam Bebas

    Pohon serut termasuk jenis tumbuhan tropis yang tersebar di hampir sebagian besar kawasan Asia seperti Filipina, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Kamboja, Thailand, Vietnam dan Sri Lanka.

    Di negara kita sendiri, pohon serut liar bisa ditemukan di pulau Jawa, Madura, di sebagian besar wilayah Sulawesi, Maluku dan Sumatera. Sedangkan habitat tumbuh pohon ini yakni di semua jenis hutan dataran rendah mulai dari ketinggian 0 s/d 1000 meter diatas permukaan laut.

    Manfaat Pohon Serut

    Selain menjadi tanaman hias yang bisa dikerdilkan (dibonsai), serut ternyata memiliki banyak manfaat. Bahkan sejak ratusan tahun yang lalu, kulit pohon ini telah dijadikan bahan baku utama pembuatan kertas. Kertas yang terbuat dari kulit pohon serut digunakan untuk menulis teks-teks kuno di negara Thailand.

    Yang lebih menarik, ternyata hampir seluruh bagian pohon serut juga bisa dimanfaatkan untuk membantu penyembuhan penyakit seperti diare, demam, kanker dan penyakit kulit seperti kusta. Kayu dari pohon serut jugga populer digunakan sebagai bahan campuran obat untuk mengatasi iritasi tenggorokan. Selain itu, pohon serut mengandung senyawa protease yang berguna sebagai enzim pembekuan susu.

    Bonsai Serut Liar

    Orang orang terdahulu sering mengaitkan serut dengan hal-hal mistis karena pohon itu dianggap sebagai pohon yang bertuah. Sebagian dari mereka bahkan percaya jika pohon serut memiliki aura ghaib yang dianggap ampuh menangkal teluh atau santet. Itulah yang melatarbelakangi kepercayaan masyarakat bahwa pohon serut yang berusia tua dianggap sebagai pohon angker yang banyak dihuni makhluk halus sebangsa jin.

    Namun dibalik mitos yang berkembang dimasyarakat kita, ternyata pohon serut liar tetap banyak diburu oleh para pecinta dan pebisnis tanaman hias untuk dibentuk dan dibudidayakan sebagai tanaman mini atau bonsai. Bahkan kini pohon serut termasuk tumbuhan yang dilindungi oleh negara lantaran populasinya yang semakin sedikit.

    Itu tadi sedikit ulasan tentang karakteristik dan manfaat pohon serut. Jika sobat TIS berminat untuk menjadikan pohon serut sebagai hiasan layaknya bonsai, sobat bisa baca artikel tentang bonsai serut yang pernah kami tulis sebelumnya. Semoga bermanfaat. Wassalam.

  • Tips Merawat Bonsai Serut agar Kian Cantik & Unik

    Tips Merawat Bonsai Serut agar Kian Cantik & Unik

    Bonsai Serut – Apakah Anda pernah melihat pohon serut? Pohon dengan bentuk daun menyerupai telur yang runcing pada bagian ujungnya ini, biasa ditemukan di alam liar. Pohon yang memiliki nama ilmiah Streblus asper ini banyak ditemukan di negara-negara yang beriklm tropis seperti Thailand, Vietnam dan Indonesia.

    Pohon serut memiliki ciri khas berupa ukuran daun yang kecil, yakni antara 5 s/d 10 cm dan berbentuk panjang serta bergerigi tebal serta kasar pada bagian tepinya. Selain itu, batang serut berwarna pucat dengan ukuran bunga yang sangat kecil dan terkadang sulit terlihat jika kita tidak mendekatinya. Pohon serut mempunyai banyak manfaat untuk kehidupan manusia. Selain sebagai tanaman hias, pohon serut kini juga populer dijadikan sebagai tanaman bonsai.

    Budidaya bonsai serut

    Serut termasuk tanaman dengan nilai jual yang tinggi karena termasuk salah satu tanaman yang paling ideal untuk dikerdilkan atau dijadikan bonsai. Karena habitat aslinya di daerah tropis, maka tanaman ini juga sangat baik untuk dibudidayakan di Indonesia. Di alam liar, daun pohon serut tumbuh dalam ukurang yang kecil namun jika kita menjadikannya sebagai tanaman bonsai, maka daun serut bisa tumbuh lebih kecil lagi. Nah inilah ternyata yang menjadi satu keunggulan dan keunikan bonsai serut.

    Hal yang perlu diperhatikan sebelum mulai membuat bonsai serut yakni bahwa pohon serut biasanya merontokkan daunnya saat menjelang akhir musim kemarau. Namun kurang lebih seminggu setelahnya, tunas baru akan segera bermunculan kembali. Jadi jangan kaget jika tiba-tiba daun pohon serut Anda banyak yang rontok. Itu bukan berarti pohon serut Anda bermasalah atau mati. Rontok daun pada serut merupakan siklus tahunan yang menjadi bagian dari metabolisme tanaman itu sendiri.

    Kelebihan lain dari pohon serut yakni usia tanaman yang sangat panjang. Bahkan di beberapa negara seperti Thailand, Vietnam dan Filipina, tanaman ini bisa mencapai umur hingga ratusan tahun. Sebagai pohon yang akan dikerdilkan (dibonsai) tanaman serut membutuhkan perawatan yang intensif. Oleh sebab itulah bonsai serut yang terawat dan unik akan memiliki nilai jual yang tinggi bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah.

    Perawatan Sederhana Bonsai Serut

    Cara Membuat bonsai serut

    Kebanyakan bonsai serut yang diperjualbelikan saat ini merupakan hasil pengembangbiakan dari alam. Bibit bonsai serut biasa diperbanyak dengan cara cangkok, stek atau tunas akar. Metode paling sulit dalam mengembangkan bonsai serut yakni dengan stek batang. Diperlukan kecermatan dan kehati-hatian dalam memindahkan stek tanaman serut ke pot. Tanaman akan sangat peka jika akarnya luka atau bahkan ikut terpotong.

    Jika Anda berencana memindahkan tanaman serut dari alam ke pot, maka lakukanlah secara bertahap. Setelah penggalian, pertama-tama potong bagian akar utamanya lalu timbun kembali dengan tanah. Diamkan tanaman selama kurang lebih dua bulan dengan tetap mengontrol kelembaban tanah dan tanpa diberi pupuk sama sekali. Setelah dua bulan, lakukan pemotongan tahap kedua, yakni keseluruhan bagian akar. Setelah itu, pindahkan tanaman ke dalam pot besar sebagai media sementara sebelum tanaman dikerdilkan (dibonsai).

    Pada masa pembentukan tanaman menjadi bonsai, gunakan media tanah yang gembur dan kaya akan humus. Tanah yang diambil dari daerah sekitar lereng gunung merupakan tanah ideal untuk tumbuh kembang optimal tanaman bonsai serut. Media tanah kemudian dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Tanda-tanda tanaman dapat menyesuaikan dengan media tanamnya yang baru yakni cabang serta rantingnya tumbuh dengan cepat dan subur. Daunnya juga terlihat segar dan serempak. Saat keseimbangan pohon sudah tercapai atau ukuran pohon serut sudah terasa cukup proporsional, maka kita bisa memindahkannya ke pot bonsai permanen dengan komposisi media dasar yang sama.

    Setelah bonsai serut dipindahkan ke pot permanen, selanjutnya letakkan tanaman tersebut di area yang terkena sinar matahari penuh. Bonsai serut akan tumbuh dengan optimal di lokasi yang terkena sinar matahari sempurna. Terlebih, dengan mendapat asupan sinar matahari secara penuh, tanaman bonsai akan memiliki daya tahan yang baik terhadap penyakit. Ukuran batang dan daunnya pun akan tumbuh dengan proporsional sehingga membuat postur tanaman bonsai serut Anda menjadi semakin indah dan cantik.

    Penyiraman dan Pengendalian Hama Bonsai Serut

    Membuat bonsai serut unik

    Lakukan penyiraman bonsai serut setiap hari minimal satu kali. Saat musim kemarau, lakukan penyiraman 2 kali setiap pagi dan sore. Namun jika Anda tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan penyiraman, maka sistem irigasi tetes bisa menjadi satu solusi untuk tanaman bonsai Anda. Pembuatan sistem irigasi tetes tak harus rumit. Dengan sistem irigasi tetes yang sederhana pun Anda tetap bisa membuat tanaman bonsai terawat dan terjaga dari kekeringan.

    Cermati pula hama serta penyakit yang mungkin menyerang tanaman bonsai serut Anda. Musuh utama tanaman ini yakni kutu putih atau dikenal juga kutu kebul. Hama ini menyerang daun tanaman dengan cara mengeluarkan cairan embun putih manis yang dapat menarik perhatian semut. Embun putih ini juga dapat memancing munculnya cendawan jelaga pada daun sehingga mengakibatkan daun menjadi hitam dan mengering sebelum waktunya. Sebagai langkah pencegahan, Anda bisa menyemprotkan pestisida atau insektisida organik secara rutin. Pestisida organik tidak akan menimbulkan efek samping yang buruk bagi tanaman. Beberapa alternatif bahan untuk membuat pestisida organik diantaranya bawang putihsirih merah, daun pepaya atau bahkan dengan puntung rokok.

  • Bonsai Azalea, Si Cantik nan Eksotis

    Bonsai Azalea, Si Cantik nan Eksotis

    Bonsai Azalea – Apakah Anda termasuk salah satu penggemar tanaman bonsai? Ingin menambah koleksi tanaman bonsai di rumah? Jika iya, maka jenis tanaman bonsai berbunga seperti bonsai azalea bisa menjadi pilihan yang ideal bagi Anda. Tanaman hias azalea yang memiliki nama ilmiah Rhododendron ini terkenal akan keindahan bunganya yang eksotis. Terlebih jika tanaman ini dikerdilkan atau dibonsai, maka akan menambah kuat karakter kecantikan dan keunikannya.

    Sama halnya dengan tanaman bougenville, pohon azalea memiliki tekstur batang yang keras dan daun yang kecil sehingga cocok untuk dijadikan bonsai. Jenis pohon azalea yang sering dikerdilkan atau dibonsai yaitu jenis Rhododendron laterium dan Rhododendron obtusum. Dua spesies azalea tersebut memiliki bunga dengan ukuran yang besar dan kelopak tunggal.

    Kelebihan dan Kekurangan Bonsai Azalea

    Bonsai Azalea Penghias dalam Ruangan

    Beberapa kelebihan bonsai azalea yakni ia akan tetap terlihat unik dan menarik meski tidak sedang berbunga. Itu dikarenakan postur batang tanaman yang berukuran besar sehingga hanya dengan mengeksplorasi cabang-cabangnya, cukup membuat tanaman bonsai azalea memiliki nilai jual yang tinggi. Selain itu, tanaman bonzai jenis ini memiliki ukuran daun yang kecil dan sangat kontras dengan ukuran bunganya. Tanaman azalea akan tetap memiliki ukuran bunga yang besar meski sudah dibonsai atau dikerdilkan.

    Meski demikian, bukan berarti bonsai azalea tak memiliki kekurangan. Diantaranya, ukuran bunga yang besar membuat tanaman bonsai jenis ini akan terlihat muda. Padahal, bonsai yang baik adalah tanaman bonsai yang terlihat tua dengan karakter batang yang kokoh. Kekurangan lainnya yakni pertumbuhan tanaman bonsai azalea yang tergolong sangat lambat. Untuk membentuk satu gaya bonsai saja membutuhkan proses dan waktu yang relatif lama supaya batang dapat mencapai ukuran yang ideal untuk dijadikan bonsai.

    Gaya yang umumnya dipilih oleh para pegiat tanaman bonsai yakni broom style atau gaya sapu terbalik. Pemotongan cabang tidak banyak dilakukan pada gaya bonsai jenis ini. Terlepas dari beberapa kelemahan tersebut, bonsai azalea tetap menjadi pilihan ideal yang digemari oleh para kolektor tanaman bonsai dan menjadikannya salah satu tanaman hias dengan harga jual yang tinggi.

    Cara Menanam Bonsai Azalea

    Tips Merawat Tanaman Bonsai Azalea

    Tanaman azalea akan berbunga dengan indah jika dibudidayakan di dataran tinggi dengan suhu yang rendah. Jika ditanam di dataran rendah, tanaman ini akan sulit berbunga. Tanaman bonsai azalea menyukai sinar matahari penuh dan lahan dengan tingkat pH yang tinggi yakni berkisar 5,5 s/d 6.

    Bibit atau bakalan tanaman bonsai azalea cukup mudah dikembangkan dengan cara stek atau cangkok. Dengan dua metode tersebut, akar tanaman akan muncul sekitar 1 bulan. Dengan metode cangkok batang, bibit atau bakalan bonsai dapat dipisahkan dari indukannya setelah 2 s/d 3 bulan.

    Perawatan Bonsai Azalea

    Setelah itu barulah bakalan bonsai dipindahkan ke polybag atau pot berukuran sedang. Media tanam yang digunakan yakni campuran humus, tanah dan pasir dengan komposisi masing-masing 50%, 20% dan 30%. Komposisi tersebut dipilih karena menyesuaikan dengan karakter tanaman azalea yang menyukai kondisi media yang lembab namun tidak tergenang oleh air.

    Untuk penyiraman, hendaknya disesuaikan dengan kondisi media tanam. Tanaman azalea sangat peka dengan kondisi lahan yang kering. Namun ia juga tidak dapat berkembang dengan baik di kondisi lahan yang terlalu basah. Sehingga, Anda harus cermat dan teliti sebelum melakukan penyiraman.

    Budidaya Bonsai Azalea di Rumah

    Lakukan pemupukan secara rutin dengan dosis menyesuaikan dengan ukuran tanaman. Saat bakalan bonsai yang Anda pindahkan mulai memperlihatkan gejala pertumbuhan yang baik, dosis pupuk bisa dikurangi. Diantaranya saat tanaman mulai berbunga dan terlihat tumbuh tunas baru sekitar 15 s/d 20 cm, maka lakukan pemupukan sekedarnya. Unsur hara yang paling dibutuhkan oleh tanaman ini adalah Natrium, Fosfor dan Kalium. Sembari menunggu tanaman tumbuh besar, Anda bisa mulai melatih bakalan azalea dengan membentuk postur atau gaya bonsai menggunakan kawat stainless.

    Pemangkasan dan penyiangan juga perlu rutin dilakukan. Pemangkasan pada cabang atau daun akan membuat tanaman terlihat lebih rapi dan indah. Lakukan pemangkasan dengan tetap memperhatikan style atau gaya bonsai yang Anda pilih. Disinilah kreatifitas Anda diuji. Jangan ragu untuk memangkas cabang yang dirasa dapat mengurangi keindahan tanaman bonsai Anda.

    Penyiangan dilakukan untuk menghindarkan tanaman dari gulma dan hama pengganggu. Selain itu, penyiangan juga akan membuat akar bonsai tumbuh dengan baik sehingga menambah kuat karakter tanaman.

    Itu tadi beberapa tips merawat bonsai azalea versi Taman Inspirasi SAFA. Anda tertarik untuk membudidayakannya? Mungkin akan membutuhkan waktu yang cukup lama agar tanaman bonsai azalea Anda terlihat unik dan bernilai. Namun jika Anda membutuhkan tanaman dengan tingkat produksi cepat dan mudah, mungkin Anda bisa mencoba membudidayakan tanaman buah. Untuk bibit tanaman buah yang berkualitas, Anda bisa memesannya dari kami langsung di halaman ini. Terima kasih. Wassalam.

  • Tutorial Membuat Bonsai Kelapa KERDIL Bercabang Unik

    Tutorial Membuat Bonsai Kelapa KERDIL Bercabang Unik

    Bonsai Kelapa – Setelah kemarin kita membahas tentang bonsai beringin, kali ini Taman Inspirasi SAFA kembali mengulas tentang tanaman bonsai yang tak kalah menarik yakni bonsai kelapa. Lalu kenapa harus kelapa? Tanaman kelapa selain diambil buahnya, ternyata bisa dijadikan bonsai penghias rumah. Bonsai kelapa menarik perhatian para pegiat tanaman mini karena selain batang kayunya yang keras, pohon kelapa memiliki nilai keunikan tersendiri terutama dari sisi daun dan akar yang tumbuh pada tunasnya.

    Kurang lebih ada 6 tahapan untuk membuat bonsai kelapa. Langsung saja, berikut langkah-langkah membuat bonsai kelapa agar unik dan memiliki nilai jual yang tinggi.

    Pemilihan Bibit Bonsai

    Pembuatan Postur Bonsai Kelapa

    Dikarenakan kita akan mengembangkan bonsai kelapa dari tunas, maka pilihlah buah kelapa yang sudah tua dan sebaiknya dipetik langsung dari pohonnya. Kelapa yang jatuh dengan sendirinya, memiliki kualitas yang kurang baik untuk dijadikan bibit bonsai. Bakal bibit bonsai kelapa yang dipetik langsung dari pohonnya akan cepat bertunas.

    Selain itu, pilih buah kelapa dengan ukuran proporsional, tidak terlalu besar namun juga jangan terlalu kecil. Setelah pemilihan bibit, letakkan buah kelapa ditempat yang teduh dan lembab. Tunggu beberapa waktu hingga kelapa mulai muncul tunas baru.

    Persiapan Bibit Bonsai

    Setelah bibit kelapa mulai muncul tunasnya, langkah berikutnya yakni mengupas sabut kelapa. Pengupasan dilakukan dengan membuat sayatan dari ujung ke pangkal buah menggunakan pisau tajam. Lakukan penyayatan dengan hati-hati dan jangan sampai mengenai tunas dan akar bibit kelapa. Kupas hingga batok kelapa bersih dari sabut yang menyelimutinya.

    Setelah bersih, kerok batok kelapa hingga bulu-bulu sabut kelapa hilang dan benih terlihat licin. Untuk memperoleh tampilan batok kelapa yang bersih, Anda bisa gunakan amplas halus. Kemudian gunakan politur untuk semakin mengkilapkan batok kelapa.

    Merawat Bonsai Kelapa

    Media Tanam Bonsai Kelapa

    Setelah bibit benar-benar bersih, langkah berikutnya yakni menyiapkan media tanam untuk bonsai kelapa. Siapkan pot kecil yang cukup menampung tunas batok kelapa. Isi pot tersebut dengan campuran tanah, pasir serta pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Kemudian sediakan botol air mineral bekas dan potong bagian kepalanya sekitar 5 cm. Botol digunakan untuk menutup daun tunas kelapa supaya pertumbuhannya lebih cepat.

    Penanaman Bibit Bonsai

    Tahap keempat yakni penanaman bibit bonsai ke pot. Masukkan kelapa bertunas ke dalam pot yang sudah diisi media tanam sebelumnya. Atau jika kesulitan, Anda bisa isi setengah bagian pot dengan media tanam kemudian masukkan bibit tunas kelapa. Setelah itu tambahkan media tanam kembali hingga setidaknya setengah bagian kelapa terbenam di dalam pot. Letakkan bibit kelapa dengan posisi horiontal. Hati-hati dalam memasukkannya dan jangan sampai membuat akar kelapa terputus.

    Pemotongan Tunas Bonsai

    Cara Membuat Bonsai Kelapa

    Tahap berikutnya yakni pemotongan daun muda kelapa. Pemotongan dilakukan pada daun yang baru tumbuh dan belum terbuka. Ini dilakukan agar daun tersebut tudak terus tumbuh ke atas. Lakukan hal ini pada setiap daun yang baru tumbuh dan belum terbuka. Dengan demikian, maka tampilan bonsai kelapa Anda akan tetap mini dan unik.

    Setelah tanaman bonsai kelapa Anda mencapai ketinggian kurang lebih 15 s/d 20 cm, biasanya tunas baru akan mulai tumbuh. Disaat itu, yang perlu Anda lakukan yakni memangkas habis tunas-tunas baru tersebut. Lakukan pemangkasan dengan hati-hati dan jangan sampai menggores atau bahkan melukai tanaman bonsai kelapa Anda. Pemangkasan pada tunas baru dilakukan minimal 3 hari sekali karena biasanya tunas baru tumbuh tiap 3 hari.

    Perawatan Tanaman Bonsai

    Berbagai Varian Bonsai Kelapa

    Jika 5 tahap diatas sudah Anda lakukan dengan benar, maka seharusnya bonsai kelapa Anda sudah mulai memiliki bentuk yang sempurna dan siap berkembang. Untuk perawatan bonsai kelapa sebenarnya hampir sama dengan tanaman bonsai lainnya. Lakukan penyuraman secara rutin setiap hari. Karena bonsai kelapa mengandalkan tekstur cabang dan daun yang unik, maka untuk membuat daunnya terlihat hijau segar, Anda bisa tambahkan air larutan garam saat penyiraman. Penggunaan micin (MSG) seperti Ajinomoto juga bisa membuat kesegaran daun bonsai kelapa Anda terjaga.

    Lakukan pemupukan setiap 2 minggu sekali agar unsur hara dalam media tanam tetap terjaga. Pemupukan menggunakan pupuk kompos atau kandang dengan dosis yang proporsional dan jangan berlebihan. Anda juga bisa memberikan pupuk organik cair sebagai tambahan nutrisi bagi perkembangan bonsai. Pemangkasan daun/tunas dan penyiangan terhadap media tanam juga harus dilakukan secara berkala agar keindahan bonsai tetap terjaga dan terhindar dari hama serta penyakit.

    Itu tadi beberapa tips tentang membuat bonsai kelapa dihalaman rumah Anda. Sebenarnya membudidayakan tanaman bonsai cukup mudah sama halnya dengan budidaya tanaman buah atau sayur lainnya. Yang dibutuhkan dalam budidaya bonsai adalah kreatifitas dan ketekunan untuk menghasilkan keindahan tanaman yang dapat dinikmati dan memiliki nilai jual yang tinggi.

  • 5 Langkah Mudah Membuat Bonsai Beringin Makin Unik

    5 Langkah Mudah Membuat Bonsai Beringin Makin Unik

    Bonsai Beringin – Seni membuat tanaman kerdil atau seni bonsai sebenarnya telah ada sejak dulu. Seni bonsai pertama kali dilakukan di China pada masa Dinasti Tsin dan Tang. Jenis pohon yang dapat di bonsai umumnya memiliki siklus hidup yang lama dan berbatang kayu kuat. Diantara jenis pohon yang mudah dibonsai yakni pohon asam, cemara, jeruk, kelapa, sawo, bougenville dan beringin.

    Pada habitat aslinya, pohon beringin dikenal sebagai tumbuhan pekarangan yang dapat tumbuh sampai ukuran yang sangat besar. Beringin dapat dijadikan tanaman bonsai karena mudah tumbuh dan dibentuk. Selain itu, pohon beringin tidak gampang mati dan memiliki daun yang berukuran kecil dalam jumlang banyak. Daunnya yang rimbun membuat beringin dapat dipangkas sehingga bisa dibentuk menjadi model yang kita inginkan.

    Bentuk bonsai beringin yang unik menjadi daya tarik tersendiri di kalangan para pehobi tanaman hias. Tak heran jika tanaman bonsai beringin dengan postur yang unik akan memiliki nilai jual yang tinggi. Hanya dengan sedikit kesabaran dan ketelatenan maka peluang usaha bonsai beringin akan menambah pundi-pundi uang bagi Anda dan keluarga. Berikut ini Taman Inspirasi SAFA akan memberikan beberapa tips dalam budidaya bonsai beringin sehingga menghasilkan tanaman yang unik dan memiliki nilai jual tinggi.

    Persiapan Alat & Bahan

    Cara Menanam Bonsai Beringin

     

    Membuat bonsai beringin yang unik dan indah tidak sesulit yang dibayangkan. Kita hanya butuh sedikit kreatifitas dan keuletan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Tahap pertama dalam pembuatan bonsai beringin ini adalah mempersiapkan alat serta bahan pendukung.

    Bahan pertama dan yang paling utama adalah Anda perlu menyiapkan bonggol pohon beringin. Bonggol beringin bisa Anda dapatkan dengan mencangkok batang pohon beringin yang memiliki cabang yang sehat dan kuat. Pilih bonggol beringin yang berukuran cukup besar agar mudah dibentuk sesuai keinginan Anda. Setelah itu, siapkan media tanam berupa pot dengan ukuran yang menyesuaikan dengan bentuk bonsai yang kita inginkan.

    Mengenai bentuk pot bonsai yang ideal, kita akan bahas di artikel tersendiri. Namun pada umumnya, pot yang digunakan untuk tanaman bonsai memiliki ukuran yang kecil dengan bibir pot yang tidak terlalu tinggi. Alat lain yang perlu Anda siapkan yakni kawat stainless steel berukuran 3 mm dan gunting tanaman.

    Media Tanam dan Pengisi Pot Bonsai

    Setelah siap, isi pot bonsai dengan media tanam yang terstruktur dan mengandung unsur hara yang dibutuhkan. Yang perlu diingat bahwa bonsai tidak membutuhkan banyak unsur hara untuk tumbuh. Jadi, gunakan media pengisi dengan struktur ppadat dan hanya mengandung sedikit unsur hara. Media tanam untuk mengisi pot bonsai biasanya berupa tanah yang dicampur sedikit pasir dan batu kerikil. Pupuk hanya ditambahkan seperlunya sebagai pendukung media tumbuh bonsai beringin.

    Pelilitan Bonsai Beringin

    Pembentukan Pola & Postur Bonsai

    Untuk mendapatkan bentuk yang kita inginkan, gunakan kawat stainless steel yang telah disiapkan sebelumnya. Selain berfungsi untuk membentuk postur batang, kawat juga berguna untuk menahan dahan serta cabang bonsai beringin. Tidak ada aturan pasti perihal durasi waktu yang diperlukan untuk perlakuan ini, namun dengan mengikat batang dengan kawat Anda bisa mendapatkan postur bonsai yang diinginkan.

    Proses pembentukan postur dan pola bonsai harus hati-hati dan jangan sampai membuat batang atau kawat patah. Cara membentuk postur bonsai yakni dengan melilitkan kawat melingkar dari pangkal menuju ujung dahan. Untuk melakukannya Anda bisa menggunakan tang sebagai alat bantu. Kencangkan lilitan namun jangan sampai membuat dahan terluka. Bekas jalur lilitan kawat akan menjadi hiasan dan postur yang bagus saat bonsai mulai tumbuh besar.

    Perawatan Bonsai Beringin

    Perawatan bonsai beringin terbilang cukup mudah. Sebagaimana jenis tanaman bonsai lainnya, ada 4 jenis perawatan yang perlu Anda lakukan yakni penyiraman, pemupukan, pemangkasan dan penyiangan.

    Merawat Bonsai Beringin

    Peyiraman dilakukan setiap hari menggunakan air bersih. Sebagai tambahan, Anda bisa mencegah tumbuhnya gula pada tanaman dengan membiarkan lumut tumbuh pada permukaan media tanam. Gula yang berlebihan akan memancing serangga seperti semut yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman bonsai beringin Anda.

    Pemupukan dilakukan secukupnya setiap 6 bulan sekali. Pupuk bisa berupa pupuk organik padat atau pupuk yang dilarutkan bersama air (pupuk organik cair). Anda bisa membuat sendiri pupuk organik untuk tanaman bonsai Anda asalkan ada 3 unsur yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya yaitu nitrogen, fosfor dan potasium.

    Pemangkasan dan penyiangan bisa dilakukan dalam waktu yang sama atau berdekatan. Meski tidak harus rutin setiap hari, namun dua jenis perawatan tersebut sangat penting dilakukan supaya tanaman bonsai Anda dapat tumbuh dengan baik dan subur. Pemangkasan dilakukan pada daun atau cabang yang dapat mengurangi keindahan bonsai. Penyiangan dilakukan dengan membersihkan rumput atau gulma yang tumbuh disekitar media tanam. Itu akan membuat bonsai beringin Anda tetap terlihat indah dan menarik.

    Pembukaan Kawat Lilitan

    Pembentukan Pola Bonsai Beringin

    Jika kawat sudah terlihat tenggelam pada batang, maka segera lepaskan lilitan yang dipasang untuk membentuk batang bonsai. Setelah kawat dibuka, Anda tetap harus memperhatikan pertumbuhan bonsai tersebut. Anda juga perlu hati-hati dalam membuka kawat lilitan supaya tidak melukai tanaman sehingga keindahan dan kesehatannya tetap terjaga.

    Apabila akar bonsai akar bonsai mulai tumbuh tak terkendali, seperti terlihat semrawut bahkan sudah ada yang keluar dari pot, artinya Anda harus segera melakukan repotting atau pemindahan tanaman ke pot yang lebih luas dan besar. Sebelum melakukan repotting, siapkan media tanam dengan jenis bahan dan campuran yang sama saat Anda pertama kali melakukan penanaman bonsai.

    Saat bonsai sudah dipindah pada pot yang baru, biasanya bonsai akan beradaptasi selama 3 s/d 4 minggu. Saat masa adaptasi ini, biarkan akar bonsai tumbuh dan jangan berikan pupuk sama sekali. Letakkan bonsai ditempat yang teduh dan terhindar dari sengatan sinar matahari langsung. Nah, sampai tahapan ini, Anda sudah bisa memiliki bonsai yang indah dan unik. Anda tinggal melakukan perawatan supaya bonsai beringin Anda semakin subur dan sehat. Bagaimana, mudah bukan? Tertarik untuk mencobanya?