Cara menanam sawi dalam pot atau polybag tidaklah sulit, bahkan untuk seorang pemula sekalipun. Secara praktis, hanya ada 3 langkah budidaya sawi baik dalam pot ataupun di lahan terbuka. 3 langkah tersebut meliputi pembibitan, penanaman dan perawatan. Nah kali ini Taman Inspirasi SAFA akan mengupas secara lebih lengkap cara menanam sawi di lahan terbatas menggunakan polybag atau pot.
Sawi termasuk salah satu jenis sayuran yang memiliki nilai gizi tinggi. Didalamnya terkandung fitronutrien yang sangat bermanfaat untuk kebugaran tubuh dan imunitas. Selama ini yang kita tahu, buah jeruk memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Faktanya dari hasil riset beberapa ahli botani, ternyata tanaman sawi memiliki kandungan vitamin C yang lebih besar dibandingkan buah jeruk. Mengkonsumsi sawi secara rutin juga dapat menghindarkan tubuh Anda dari resiko serangan jantung dan penyakit diabetes. Bagi Anda, khususnya kaum hawa yang sedang menjalankan program diet, maka mengkonsumsi sawi sangatlah baik karena dapat membantu mengendalikan kadar kolesterol dalam tubuh.
Mengingat manfaatnya yang begitu banyak, maka tidak ada salahnya jika kita mencoba membudidayakannya di rumah. Lagipula, mengkonsumsi sayuran yang kita tanam dan rawat sendiri pasti akan lebih puas dan terjamin kesegarannya. Berikut ini tahapan dalam menanam sawi di polybag atau pot.
Syarat Tumbuh Tanaman Sawi
Sawi sangat cocok dibudidayakan di tanah dengan tekstur yang gembur dan banyak mengandung humus. Tanah yang gembur akan membuat akar tanaman tumbuh dengan baik. Tingkat keasaman yang ideal untuk menanam sawi yakni antara 6 sampai dengan 7. Idealnya, tanaman sawi dibudidayakan di dataran tinggi. Namun tak menutup kemungkinan sawi dapat ditanam di dataran rendah asalkan memiliki tingkat kelembaban yang baik. Tanaman sawi membutuhkan banyak air sehingga Anda perlu memperhatikan sistem pengairan pada media tanam terutama jika Anda menanamnya saat musim kemarau.
Tanaman sawi tidak dapat bertahan pada kondisi media yang terlalu kering. Namun jika Anda menanamnya di pot atau polybag maka banyak cara untuk mensiasati supaya kondisi media tanam tidak cepat kering. Misalnya dengan menempatkan media tanam sawi pada area yang teduh namun tetap mendapatkan asupan sinar matahari yang cukup. Pada kondisi sinar matahari yang terik, tanaman sawi akan mudah layu jadi Anda harus lebih sering mengontrol dan menjaga kelembaban media tanamnya.
Pemilihan Bibit Tanaman Sawi
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang metode menanam sawi, alangkah baiknya kita tahu bagaimana menyeleksi bibit sawi sehingga kita bisa mendapatkan tanaman dengan kualitas yang baik. Bibit dengan kualitas unggul merupakan salah satu syarat pokok keberhasilan dalam bercocok tanam. Berikut ini beberapa ciri benih sawi dengan kualitas yang prima:
- Memiliki bentuk bulat dengan ukuran yang kecil.
- Kulit benih sawi unggul berwarna coklat kehitaman.
- Permukaan benih terlihat licin dan mengkilap.
- Jika Anda membelinya dari toko pertanian, maka pastikan benih terbungkus alumunium foil yang utuh.
Untuk memastikan benih sawi benar-benar baik kita juga bisa melakukan pengetesan, yakni dengan merendamnya dalam air. Benih yang baik akan tenggelam sedangkan bibit dengan kualitas yang jelek akan mengapung. Sebagai informasi, Taman Inspirasi SAFA juga menyediakan berbagai jenis bibit tanaman buah dan sayur yang dapat Anda pesan di halaman ini.
3 Cara Menanam Sawi dalam Pot / Polybag
Penyemaian Benih Sawi
- Rendam biji sawi selama maksimal 3-4 jam. Atau cukup letakkan biji sawi pada tissue/kertas koran yang telah dibasahi dan tutup kembali dengan tissue/koran basah.
- Perendaman atau pembasahan berfungsi untuk melunakkan kulit biji sehingga tunas benih nantinya akan mudah tumbuh.
- Siapkan media pembibitan seperti tray atau nampan. Siapkan tanah humus kemudian masukkan ke dalam media pembibitan. Tanah bisa dicampurkan dengan kompos (opsional).
- Siram tanah pada media dengan air secukupnya dan jangan sampai menggenang.
- Buat lubang kecil menggunakan pangkal paku, bambu atau apapun dengan kedalaman kurang lebih 0,5 cm. Jarak antar lubang berkisar 2-3 cm.
- Letakkan biji sawi pada lubang pembibitan.
- Jika biji sawi telah menunjukkan pertumbuhan yang baik dan ditandai dengan muncul4nya 4 daun sejati, maka bibit siap dipindahkan pada media pot atau polybag. Biasanya ini terjadi saat benih memasuki usia 3-4 minggu pasca tanam.
Baca Juga : Tips Sukses Budidaya Kacang Panjang secara Hidroponik
Penanaman/Pemindahan Benih Sawi
- Siapkan media tanam berupa campuran tanah, pupuk kompos/kandang dan sekam dengan perbandingan 1:1:1. Masukkan campuran pada media polybag atau pot.
- Untuk ukuran polybag/pot, bisa menyesuaikan. Jika pot/polybag berukuran besar, kita bisa menanamnya dengan 3-4 benih. Namun jika pot/polybag berukuran kecil, maka cukup 1 benih tanaman saja.
- Siram media tanam pada pot/polybag dengan air secukupnya.
- Buat lubang tanam dengan ukuran diameter kurang lebih 5 cm dan kedalaman kurang lebih 7-10 cm.
- Pindahkan benih tanaman sawi dari tray/nampan ke pot/polybag dengan hati-hati.
- Setelah selesai, siram kembali dengan air secukupnya.
- Usahakan untuk tetap menjaga kelembaban pada media karena sawi tergolong tanaman yang membutuhkan banyak air untuk tumbuh.
- Pemupukan bisa dilakukan seminggu sekali menggunakan pupuk organik padat atau cair.
Pemanenan
Tanaman sawi dapat dipanen saat memasuki umur 2 bulan pasca tanam. Ada 2 metode memanen sawi. Pertama yakni dengan mencabut keseluruhan bagian tanaman hingga ke akarnya. Yang kedua yakni dengan memotong bagian tertentu, misalnya daun yang sudah terlihat tua dan meninggalkan beberapa helai daun yang masih muda. Untuk cara yang kedua ini mungkin lebih efektif bagi Anda yang memanen sawi untuk dikonsumsi sendiri. Selain itu, Anda akan mendapatkan sayuran yang lebih segar dan sehat untuk dimasak bersama keluarga.
Dalam budidaya tanaman sayuran, termasuk sawi tentu kita tidak bisa lepas dari gangguan hama serta penyakit. Namun dengan perawatan yang baik, kita dapat menghindarkan tanaman sawi dari gangguan hama dan penyakit yang merugikan. Berikut ini beberapa masalah hama dan penyakit yang akan sering kita temukan pada tanaman sawi.
Pemeliharaan Tanaman Sawi dari Serangan Hama & Penyakit
Pengendalian Hama
Umumnya, jenis hama yang seringkali menyerang tanaman sayur termasuk sawi yakni jenis ulat daun. Hama ini seringkali membuat permukaan daun sawi rusak dan berlubang. Dan jika tidak segera diatasi maka daun akan kering, bahkan pada beberapa kasus dapat mengakibatkan akar rusak dan akhirnya tanaman layu atau mati.
Untuk mengatasi masalah ulat daun ini, kita bisa lakukan secara manual yakni dengan mengambil dan mengumpulkan ulat yang menyerang daun sawi kemudian membakarnya. Namun cara ini akan sangat memakan waktu dan energi. Ada cara lain yang lebih efektif yakni dengan melakukan penyemprotan insektisida, baik alami maupun kimia. Untuk insektisida alami, Anda bisa membuatnya sendiri menggunakan bahan-bahan yang ada di rumah seperti bawang putih, tembakau, atau sirih merah.
Selain ulat daun, ternyata ada juga jenis ulat tanah yang seringkali mengganggu pertumbuhan akar tanaman sehingga membuatnya layu, menguning dan akhirnya mati. Untuk mengatasinya, Anda bisa lakukan sanitasi pada tanaman secara rutin seperti membersihkan gulma dan melakukan penyiangan. Selain itu Anda bisa juga berikan insektisida kimia dalam bentuk butiran.
Pengendalian Penyakit
Penyakit yang umumnya menyerang tanaman sawi yakni busuk daun. Gejalanya adalah perubahan warna pada daun menjadi kuning pucat dan berlendir hingga pada akhirnya daun menjadi busuk. Untuk pengendaliannya, Anda bisa lakukan penyemprotan fungisida jenis kocide, topsin dan bion.
Selain itu, penyakit yang juga lazim menyerang tanaman sawi yaitu bercak daun. Gejalanya yaitu timbul bercak-bercak coklat pada daun yang jika dibiarkan akan membuat daun kering dan layu. Pengendalian penyakit ini bisa dilakukan dengan menyemprotkan fungisida berbahan aktif.
Baca Juga : Cara Menanam Tomat – Semai & Budidaya Tomat dari Buah
Pemeliharaan Kesehatan & Kesuburan Tanaman Sawi
Penyiraman
Penyiraman dilakukan sesuai dengan musim atau iklim di tempat Anda. Saat musim penghujan, maka sawi tidak memerlukan penyiraman. Sedangkan saat musim kemarau maka Anda perlu menyiramnya secara rutin setiap hari. Akan tetapi, jika Anda menanam sawi dalam rumah kaca atau shelter, maka tak peduli musim penghujan atau kemarau, Anda tetap harus mengontrol kondisi kelembaban media tanam. Jangan sampai terlalu kering namun juga jangan sampai air menggenang pada media tanam.
Penjarangan
Penjarangan tanaman sawi dapat dilakukan setiap dua minggu sekali pasca tanam. Metode ini bertujuan untuk mencegah terjadinya hambatan pada pertumbuhan tanaman sehingga sawi menjadi tidak seragam dalam hal postur dan tekstur daunnya. Tanaman tidak akan tumbuh dengan baik jika terlalu padat. Namun jika kita menanamnya terlalu renggang, maka akan banyak spot atau area kosong sehingga membuat hasil panen tidak optimal. Jadi, keseimbangan dalam penanaman dan penjarangan perlu tetap menjadi catatan khusus bagi Anda sehingga unsur hara dalam tanah dapat terserap optimal oleh tanaman.
Penyulaman
Bisa dibilang ini adalah proses penggantian tanaman baru. Jadi, jika pada lahan atau media pot/polybag Anda terdapat tanaman yang terkena hama atau penyakit kemudian mati sebelum waktu panen maka sebaiknya diganti dengan tanaman baru. Meski demikian, usahakan penyulaman tidak terjadi dengan cara pengendalian hama serta penyakit menggunakan beberapa metode diatas.
Penyiangan
Penyiangan bisa dilakukan sebanyak 2 – 4 kali selama masa tanam. Penyiangan ditujukan untuk mengendalikan gulma yang tumbuh pada media tanam. Gulma jika dibiarkan akan menjadi sarang hama & penyakit. Selain itu, unsur hara yang terdapat pada media tanam tidak bisa terserap optimal oleh akar tanaman karena ada berebut dengan gulma yang tumbuh disekitarnya.
Pemupukan
Hal yang tidak kalah pentingnya dalam perawatan tanaman sawi yakni pemupukan. Lakukan pemupukan ulang saat tanaman memasuki usia 3 minggu. Pupuk yang diberikan bisa berupa pupuk NPK atau cukup menggunakan pupuk kandang atau kompos. Sebagai alternatif tambahan, Anda bisa juga memberikan pupuk organik cair pada tanaman sawi Anda. Pupuk organik cair ini bisa anda buat sendiri menggunakan bahan-bahan disekitar Anda. Untuk cara pembuatannya, bisa Anda baca di artikel ini.
Itu tadi beberapa tips & informasi tentang cara menanam sawi dan budidaya sawi di pot atau polybag. Jika artikel diatas dirasa kurang jelas, Anda dapat saksikan video dari Taman Inspirasi SAFA dibawah ini. Semoga bermanfaat. Jangan lupa share postingan ini dan subscribe juga ke channel TIS. Wassalam.