Kenapa Harus Jahe? Tips Budidaya Jahe Merah Hasil Melimpah

Tanaman Jahe Merah

Jahe merah termasuk salah satu jenis tanaman obat yang cukup populer di Indonesia. Tanaman ini memiliki banyak manfaat untuk kebugaran dan kesehatan tubuh kita. Tak heran jika permintaan tanaman obat jahe merah di pasaran semakin meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, tanaman ini juga memiliki harga jual yang cukup tinggi sehingga banyak orang mulai melirik dan menekuni usaha budidaya tanaman jahe merah ini.

Budidaya jahe merah sebenarnya cukup mudah dan dapat dilakukan siapa saja meski ia seorang pemula dalam bidang pertanian. Terlebih, menanam jahe merah tidak membutuhkan lahan yang luas karena ia dapat dibudidayakan pada media polybag atau karung. Kali ini, Taman Inspirasi SAFA akan memberikan sedikit tips tentang budidaya jahe merah di lahan yang terbatas, terutama untuk anda yang tinggal di kawasan urban atau perkotaan.

Tanaman Jahe Merah

Jahe merah dapat tubuh dengan baik pada ketinggian 0 s/d 2100 mdpl. Jadi, bisa dikatakan bahwa budidaya tanaman obat ini dapat dilakukan di hampir semua wilayah di Indonesia. Mengingat permintaan pasar akan tanaman jenis ini sangat tinggi maka dapat dipastikan budidaya jahe merah akan menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Anda tidak memerlukan modal yang besar untuk membudidayakan tanaman ini. Bibit tanaman inipun terbilang cukup mudah didapatkan.

Cara Budidaya Tanaman Jahe

Sebenarnya banyak sekali metode membudidayakan tanaman jahe namun kali ini TIS akan memfokuskan pada pembahasan tentang cara budidaya jahe merah dengan menggunakan media polybag atau karung. Untuk anda yang masih pemula sebaiknya membeli bibit jahe merah siap tanam atau bibit yang sudah bertunas. Hindari membuat bibit jahe merah sendiri karena akan sangat memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Baca juga : 12 Tanaman Obat Asam Urat Paling Ampuh

BACA JUGA :   Kiat PRAKTIS Budidaya Jamur Merang untuk Pemula

1. Menyiapkan Media Tanam

Hal paling utama yang perlu anda persiapkan dalam budidaya jahe merah yakni media tanam. Dalam hal ini yaitu media polybag atau karung bekas pakai. Untuk ukuran media tanam, sebaiknya menggunakan polybag atau karung yang besar karena itu akan sangat berpengaruh pada tingkat produktifitas tanaman jahe merah. Karena tergolong tanaman umbi, maka semakin besar media tanam yang digunakan akan semakin besar pula hasil panen yang akan diperoleh.

Untuk ukuran polybag, maka ukuran minimal yakni 40 x 50 cm. Sedangkan untuk media tumbuh dari jahe merah, anda bisa mencampurkan tanah, pasir dan pupuk organik dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 1 : 1 : 2. Agar media tumbuh tidak terlalu padat, anda bisa menambahkan arang sekam atau sekam mentah dengan perbandingan yang sama.

Benih Jahe Merah dalam Polybag

2. Tahap Pembibitan dan Penyemaian

Sebenarnya proses menanam jahe merah tidak jauh beda dengan tanaman pertanian lainnya. Jika anda masih pemula, anda bisa membeli bibit jahe merah siap tanam atau yang sudah memiliki tunas dengan panjang 5 s/d 10 cm. Namun jika anda kesulitan mendapatkan bibit jahe merah bertunas, maka anda bisa mencoba menyemai bibit jahe merah sendiri meski itu akan sangat memakan waktu dan biaya.

Lalu bagaimana proses pembibitannya? Langkah pertama yakni pilihlah jahe merah yang baru saja dipanen kemudian jemur selama satu hari penuh. Setelah itu, simpan jahe merah tersebut selama kurang lebih 1 s/d 2 bulan. Pilihlah rimpang jahe merah yang berkualitas dengan ciri ukurannya besar, tidak cacat dan berasal dari indukan yang cukup tua.

Setelah tersimpan cukup lama, patahkan rimpang jahe hingga mempunyai 3 s/d 5 tunas kemudian jemur lagi sebentar. Setelah itu, bibit jamur perlu disterilkan dari virus atau jamur dengan menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT) SOT HCS selama kurang lebih 4 jam. Setelah itu barulah bibit siap untuk disemai.

Saat penyemaian, bibit jahe merah harus tetap dalam keadaan lembab sampai terlihat berkecambah. Oleh sebab itu, sebaiknya tempat penyemaian bibit tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung. Bibit jahe merah akan mulai berkecambah pada umur 2 minggu setelah tanam.

BACA JUGA :   6 Cara Menanam Wortel paling PRAKTIS dirumah

3. Penanaman Benih Jahe Merah

Saat benih jahe merah telah mencapai umur 4 minggu dengan ketinggian kurang lebih 10 cm, maka anda dapat memotong bibit tersebut dari rimpangnya. Kemudian tanam benih jahe merah tersebut pada media polybag atau karung yang telah disiapkan sebelumnya.

Anda harus berhati-hati dalam memindahkan benih jahe merah pada polybag karena jika tidak, dapat merusak pangkal tanaman muda tersebut. Oleh karena itu, sebelum mulai penanaman sebaiknya buat lubang berukuran sebesar pangkal bibit untuk meminimalisir kerusakan pada tunas tanaman. Setelah itu, masukkan benih jahe merah dalam lubang lalu tutup dengan campuran media tanam (tanah dan pupuk organik). Letakkan media polybag atau karung pada tempat yang terkena sinar matahari langsung dan lakukan penyiraman secara rutin.

Budidaya Jahe Merah dalam Karung

4. Perawatan Tanaman Jahe Merah

Penyiraman

Penyiraman dilakukan secara rutin setiap pagi dan sore hingga tanaman jahe merah memasuki fase mengering (fase senecense). Fase mengering yakni fase dimana tanaman sudah terlihat tua dan mendekati masa panen.

Penyiangan dan Penggemburan Media Tanam

Proses ini sangat penting dilakukan agar tanaman dapat tumbuh dan berbuah secara maksimal. Penyiangan dilakukan agar gulma disekitar tanaman tidak mangambil nutrisi yang seharusnya terserap sempurna oleh tanaman jahe merah. Sedangkan penggemburan dilakukan agar akar tanaman jahe merah dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga suplai nutrisi ke batang dan daun dapat terdistribusikan secara optimal.

Penggemburan bisa dilakukan sebulan sekali saat media tanam terlihat padat atau tandus dengan menggunakan sekop kecil/cetok atau alat bantu lainnya. Namun anda harus berhati-hati saat melakukan penggemburan supaya alat yang anda gunakan tidak merusak akar utama tanaman. Oleh sebab itu, lakukan penggemburan dengan jarak yang tidak terlalu dekat dengan batang tanaman.

Pemupukan

Pemupukan tanaman jahe merah biasanya dilakukan setiap 2 bulan sekali menggunakan pupuk organik seperti pupuk kompos atau pupuk kandang. Berikan secukupnya kurang lebih seperlima ukuran media tanam. Pemupukan dengan pupuk organik padat biasanya dilakukan tiga kali selama umur tanaman. Selain itu, untuk menambah nutrisi bagi tanaman anda bisa manfaatkan pupuk organik cair (POC). Untuk cara pembuatannya, dapat anda baca lebih lanjut di sini : Pupuk Organik Cair – Apa Saja Kegunaan MOL dan POC.

BACA JUGA :   TERBUKTI !! Kandungan Buah Semangka Ini BAKAL Buat Anda Tak Doyan DAGING

Budidaya Jahe Merah Modern

5. Pemanenan Jahe Merah

Rata-rata tanaman jahe merah dapat dipanen setelah berumur 10 bulan atau lebih. Ciri-ciri tanaman jahe merah yang siap dipanen yakni warna daunnya terlihat menguning dengan kondisi batang yang mulai mengering. Cara memanen jahe merah terbilang sangat mudah apalagi jika anda menanamnya di media polybag atau karung. Cukup dengan mencabut tanaman jahe merah tersebut dari media tanam kemudian tiriskan dan jemur selama kurang lebih satu minggu. Itu akan membuat umbi jahe merah lebih tahan lama.

Analisis Modal dan Keuntungan Budidaya Jahe Merah

Analisis pengeluaran serta pemasukan yang kami tambahkan dibawah ini adalah berdasarkan narasumber petani jahe merah langsung dengan asumsi penanaman 500 karung/polybag.

Biaya/modal yang dikeluarkan :

Karung/polybag : 500 x Rp 1.000 = Rp 500.000

Pupuk Kompos + Media (Tanah) : 500 karung/polybag x Rp 3.500 = Rp 1.750.000

Pupuk NPK : 500 karung/polybag x Rp 2.000 = Rp 1.000.000

Bibit Jahe Merah : 3 tunas/karung = 1500 x 1.000,- = Rp 1.500.000

Pupuk Cair (MOL) : Rp 100.000

Lain-lain : Rp 500.000

TOTAL Modal yang dikeluarkan: Rp 5.350.000

Hasil Penjualan (Pemasukan) :

Berdasarkan pengalaman dari berbagai petani jahe merah yang sudah berjalan. Rata-rata hasil panen jahe merah mencapai 10-20 Kg/karung

Jika asumsi yang kita pakai adalah hasil panen terendah yakni 10 kg/karung maka, 500 karung x 10 Kg = 5.000 Kg

Harga per kilogram umbi tanaman ini terbilang bervariasi antara Rp 8.000 s/d Rp 15.000 tergantung pembeli dan kualitas jahe merah tersebut. Kita asumsikan dengan harga penjualan terkecil yaitu Rp 8.000,-

Maka hasil penjualan adalah : 5.000 Kg x Rp 8.000,- = Rp 40.000.000,-

TOTAL KEUNTUNGAN : Rp 40.000.000 – Rp 5.350.000 = Rp 34.650.000 (selama jangka waktu kurleb 10 bulan).

Jadi keuntungan rata-rata yang bisa anda dapatkan per bulan yakni Rp 34.650.000 : 10 = Rp 3.465.000

Semoga artikel tentang budidaya jahe merah diatas dapat bermanfaat untuk anda dan selamat berkebun. Wassalam

4.5/5 - (34 votes)