TERLENGKAP A-Z !! Budidaya Buah Naga Mudah Hasil Melimpah

Budidaya Buah Naga – Siapa yang tak kenal buah naga? Buah naga merupakan buah yang mengandung banyak nutrisi serta vitamin yang baik untuk kekebalan tubuh. Seperti kita ketahui, buah naga memiliki dua jenis warna yaitu Putih dan Merah. Keduanya memiliki bentuk dan rasa yang unik. Di samping itu buah naga juga baik dikonsumsi bagi penderita kolesterol dan darah tinggi. Berbagai manfaat yang dimiliki buah naga tersebut mendorong banyak penghobi tanaman untuk mengembangkan bisnis budidaya buah naga yang saat ini sedang ngetren.

Bibit tanaman buah naga bisa diperbanyak melalui metode generatif dan vegetatif. Metode generatif adalah cara memperbanyak tanaman dari biji. Benih diambil dengan cara mengeluarkan dan menyisihkan biji dari buah naga terpilih. Cara ini sedikit sulit dan biasanya dilakukan oleh para penangkar berpengalaman. Sedangkan cara vegetatif relatif lebih banyak dipakai karena lebih mudah dan biayanyapun tergolong murah. Selain itu, budidaya buah naga menggunakan metode vegetatif lebih cepat menghasilkan buah. Sifat-sifat tanaman induk bisa dipastikan menurun pada bibit anakan.

Pembibitan Buah Naga

Bibit Buah Naga dalam Polybag

Berikut ini langkah-langkah memperbanyak tanaman buah naga dengan metode stek batang:

  1. Lakukan penyetekan pada batang tanaman atau cabang yang sudah pernah berbuah paling tidak 3 sampai 4 kali. Ini penting diperhatikan supaya hasil stek tanaman bisa berproduksi lebih cepat. Selain itu, tingkat produktivitasnya pun sudah kita ketahui dari hasil buah indukan.
  2. Pilihlah batang yang memiliki diameter minimal 8 sentimeter dengan ciri batang keras, tua, berwarna hijau gelap dan sehat. Semakin besar diameter batang, maka semakin baik karena batang tersebut akan jadi batang utama tanaman hasil stek.
  3. Lakukan pemotongan pada batang indukan dengan panjang sekitar 80 sampai 120 sentimeter. Jangan potong keseluruhan batang. Sisakan 20% dari batang indukan. Sedangkan 80% potongan akan kita jadikan calon bibit.
  4. Potong-potong batang calon bibit dengan panjang berkisar 20 cm. Potong rata ujung bagian atas batang. Sedangkan pada bagian bawah/pangkal dipotong meruncing karena bagian inilah yang nantinya akan kita tancapkan pada media tanam. Selain itu, potongan meruncing dapat merangsang pertumbuhan akar. Jangan lupa untuk mempertahankan setidaknya empat mata tunas pada setiap potongan calon bibit.
  5. Panjang potongan calon bibit bisa lebih pendek (kurang dari 20 cm). Namun konsekuensinya akan sangat berpengaruh pada kecepatan tanaman dalam menghasilkan buah.
  6. Setelah batang dipotong-potong, diamkan beberapa saat sampai getah benar-benar mengering. Atau jika Anda kurang yakin, diamkan potongan batang selama kurang lebih 24 jam. Ini penting dilakukan karena jika batang langsung ditanam maka getah tanaman bisa menjadi sebab munculnya penyakit busuk batang. Agar terhindar dari resiko penyakit jamur, celupkan batang stek pada larutan fungisida.
  7. Siapkan lahan (jika anda berencana menanamnya di bedengan) atau media tanam (jika anda berencana menanamnya dalam pot atau polybag besar). Sama dengan tanaman pada umumnya, media tanam buah naga terdiri atas campuran tanah, pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 1:1:1.
  8. Siram bedengan atau polybag yang sudah terisi media tanam lalu tancapkan bagian batang yang runcing sedalam kurang lebih 5 cm. Berikan naungan atau sungkup untuk masing-masing batang stek. Lakukan penyiraman secara rutin setiap 2 atau 3 hari sekali.
  9. Setelah 3 minggu, tunas pertama akan mulai terlihat. Sungkup atau naungan harus dibuka supaya bibit mendapatkan penyinaran matahari penuh. Pemeliharaan intensif biasanya berlangsung pada 3 bulan pertama. Dan pada umur ini, lazimnya bibit telah mencapai panjang 50 sampai 80 cm.
BACA JUGA :   Khasiat Daun Durian Musang King: Manfaat yang Luar Biasa untuk Kesehatan

Budidaya Buah Naga di Lahan Bedengan

Pengolahan Lahan Budidaya Buah Naga

Persiapan

Kebutuhan bibit untuk budidaya tanaman buah naga di lahan dengan luas 1 ha yaitu berkisar 6 ribu sampai 10 ribu bibit. Kuantitas bibit yang dibutuhkan bergantung pada metode penanaman dan jarak tanam antar pohon. Nah, kali ini Taman Inspirasi SAFA akan memberikan sedikit tips tentang budidaya buah naga dengan menggunakan tiang panjat tunggal. Untuk sistem ini, dibutuhkan tiang panjat sebanyak kurang lebih 1600 batang. Sedangkan bibit tanaman yang dibutuhkan sebanyak 6400 buah bibit per hektar.

Baca Juga : Tabulampot – Panduan Lengkap Budidaya Tanaman Buah di Lahan Sempit

Pembuatan Tiang Panjat

Seperti kita ketahui bahwa tanaman buah naga memiliki batang yang besar namun terkesan agak lembek karena ia tergolong jenis tumbuhan kaktus. Oleh sebab itu tiang panjat menjadi satu hal yang fundamental sebagai penopang tumbuhnya batang pohon. Biasanya, tiang panjat untuk pohon buah naga dibuat permanen dari beton. Namun tak menutup kemungkinan Anda bisa memilih alternatif bahan lain seperti kayu atau bambu bekas, walaupun dari segi kekuatan dan ketahanan, bahan beton tentunya lebih unggul dibandingkan 2 bahan lainnya. Berikut langkah pembuatan tiang panjat dari beton:

  1. Tiang panjat dari beton bisa berbentuk pilar segi empat atau silinder dengan diameter berkisar 10 s/d 15 cm.
  2. Ukuran tinggi tiang panjat biasanya berkisar 2 s/d 3 meter.
  3. Tiang panjat tersebut hendaknya ditanam sedalam kurang lebih 50 cm agar kuat menopang batang tanaman.
  4. Bagian atas tiang panjat diberi penampang dari batang kayu atau besi. Atau sisakan besi beton cor dari tiang panjat kurang lebih 30 cm. Sisa besi ini jangan ikut di cor namun gunakan sebagai penampang dibagian atas tiang.
  5. Pada penampang, tambahkan besi berbentuk lingkaran atau Anda bisa gunakan ban motor bekas sehingga bagian atas tiang berbentuk lingkaran menyerupai stir mobil.
  6. Buat tiang panjat tersebut berbaris dengan jarak antar tiang kurang lebih 2,5 meter. Sementara jarak antar baris berkisar 3 meter.
  7. Setelah tiang panjat siap, buat saluran untuk drainase sedalam 25 cm.
BACA JUGA :   6 Cara Mematikan Rumput Liar Secara Permanen

Budidaya Buah Naga

Pengolahan Lahan

Berikut tahap-tahap pengolahan lahan untuk tanaman buah naga hingga siap pakai:

  1. Buat lubang tanam dengan ukuran 0,6 x 0,6 m dengan kedalaman 25 cm. Lubang tanam dibuat disekitar tiang panjat atau posisi tiang panjat berada ditengah lubang tanam tersebut.
  2. Untuk mendapatkan porositas tanah yang ideal, campurkan 10 kg pasir dengan tanah galian.
  3. Tambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak kurang lebih 10 s/d 20 kg untuk tiap lubang tanam.
  4. Berikan juga kapur dolomit kurang lebih 300 gram untuk menjaga tingkat keasaman tanah. Aduk campuran diatas hingga merata.
  5. Timbun kembali lubang tanam dengan campuran tersebut lalu siram hingga basah namun jangan sampai menggenang. Biarkan lubang tanam mengering oleh sinar matahari.
  6. Setelah 2 s/d 3 hari, tambahkan pupuk TSP sebanyak 25 gram per lubang. Pupuk diberikan melingkar dengan jarak kurang lebih 10 cm dari tiang panjat. Diamkan lahan selama 1 hari hingga lubang siap ditanami.

Budidaya Buah Naga Tabulampot

Penanaman Bibit Buah Naga

Tahap-tahap penanaman bibit buah naga:

  1. Agar efektif, satu tiang panjat diberikan 4 bibit tanamanbuah naga.
  2. Pindahkan bibit yang telah disemai sebelumnya di polybag atau lahan persemaian. Bibit ditanam mengitari tiang panjat dengan jarak kurang lebih 10 cm.
  3. Gali tanah sedalam 15 s/d 20 cm atau sesuaikan dengan ukuran bibit. Letakkan bibit pada lubang galian lalu timbun kembali.
  4. Setelah penanaman bibit keempat, ikat semua batang bibit ke tiang panjat.
  5. Lakukan pengikatan setiap 20 s/d 30 cm julur pertumbuhan batang. Ikatan jangan terlalu kencang agar tidak melukai tanaman dan tetap memberi ruang tumbuh bagi batang.

Perawatan Tanaman Buah Naga

Budidaya Buah Naga Praktis

 

Berikut langkah-langkah perawatan dalam budidaya buah naga di lahan bedengan.

Pemupukan

Fase-fase awal pertumbuhan, tanaman membutuhkan pupuk yang banyak mengandung unsur nitrogen (N). Sedangkan pada fase bunga dan buah, tanaman membutuhkan pupuk yang banyak mengandung unsur Fosfor (P) dan Kalium (K). Kami sangat tidak menganjurkan penggunaan urea untuk buah naga karena seringkali menyebabkan penyakit busuk batang.

Lakukan pemupukan setiap 3 bulan sekali menggunakan pupuk kandang atau kompos. Dosis per lubang tanam berkisar 5 s/d 10 kg. Saat memasuki awal fase bunga dan buah, tambahkan pupuk NPK dan ZK sekitar 20 s/d 50 gram per lubang tanam. Memasuki tahun kedua dan seterusnya, perbanyak dosis pupuk sesuai sesuai dengan ukuran pohon. Pupuk tambahan bisa berupa pupuk organik cair (POC) atau hormon perangsang buah (ZPT) agar hasil panen lebih optimal.

Cara Menanam Buah Naga

Penyiraman

Lakukan penyiraman dengan mengalirkan air pada parit drainase yang telah dibuat sebelumnya. Alternatif lain yaitu dengan menggunakan gembor atau irigasi tetes. Kelebihan sistem irigasi tetes yakni lebih hemat air dan tenaga meski di awal kita perlu investasi modal yang cukup besar.

BACA JUGA :   Perhitungan Estimasi Biaya Pembuatan Hidroponik

Penyiraman pada drainase dilakukan dengan merendam parit sekitar 2 jam. Jika menggunakan gembor, maka setiap lubang tanam hendaknya disiram dengan 4 s/d 5 liter air. Untuk frekuensi penyiraman bisa dilakukan 3 kali sehari saat musim kemarau atau menyesuaikan dengan kondisi lahan.

Kurangi penyiraman atau hentikan saat pohon memasuki fase bunga dan buah. Ini dilakukan untuk menekan munculnya tunas baru sehingga buah bisa tumbuh maksimal. Meski demikian, tetap perhatikan kondisi tanah disekitar tanaman. Siram secukupnya jika dirasa tanah terlalu kering.

Budidaya Buah Naga dalam Pot

Pemangkasan

Setidaknya ada 3 tipe pemangkasan dalam budidaya buah naga, yaitu pemangkasan untuk pembentukan batang, pembentukan cabang produksi dan peremajaan.

  1. Untuk membentuk batang pokok, lakukan pemangkasang pada batang bibit. Tanaman yang baik adalah tanaman yang mempunyai batang pokok panjang, kokoh dan besar. Untuk itu, pilih tunas yang tumbuh dibagian teratas batang awal sementara cabang yang tumbuh dibawahnya sebaiknya dipangkas saja.
  2. Untuk membentuk cabang produksi, lakukan pemangkasan pada tunas yang tumbuh di batang utama (pokok). Pilih 3 s/d 4 tunas untuk dibiarkan tumbuh. Tunas inilah yang nantinya menjadi batang produksi dan tumbuh menjulur ke bawah. Hendaknya tunas berada di bagian atas atau sekitar 30 sentimeter dari ujung tanaman.
  3. Sedangkan untuk peremajaan, lakukan pemangkasan terhadap batang produksi yang sudah tidak atau kurang produktif lagi. Batang ini biasanya telah berbuah 3 s/d 4 kali. Alternatif lain, hasil pemangkasan untuk peremajaan ini bisa digunakan sebagai sumber bibit tanaman baru.
  4. Biasanya pohon buah naga tumbuh kurang teratur. Oleh sebab itu, usahakan supaya tunas-tunas yang dipilih dapat membentuk postur tanaman dengan baik sehingga cabang tidak terlalu rimbun. Selain itu, batang yang berada di bagian bawah bisa tetap terkena sinar matahari secara optimal.

Panen Buah Naga

Pemanenan

Banyak orang tidak tahu bahwa pohon buah naga memiliki siklus produktif antara 15 s/d 20 tahun. Pohon buah naga mulai berbuah pertama kali pada bulan ke-10 hingga 12 pasca tanam. Namun jika ukuran bibit lebih kecil, panen pertama bisa terjadi pada umur 1,5 s/d 2 tahun pasca tanam. Produktivitas pada panen pertama pun terbilang kurang bisa maksimal.

Untuk satu tanaman, biasanya menghasilkan kurang lebih 1 kg buah naga. Jika dalam satu tiang panjat terdapat 4 tanaman maka dalam 1600 tiang panjat bisa menghasilkan sekitar 6 s/d 7 ton buah naga. Budidaya buah naga yang sukses dapat menghasilkan lebih dari 60 ton per hektar per tahun.

Ciri buah naga yang siap dipanen yakni kulitnya berwarna merah atau merah muda mengkilap. Warna hijau berkurang sedangkan jumbai buah berwarna kemerahan. Ciri lainnya yaitu mahkota buah terlihat mengecil dan pangkal buah berkeriput atau menguncup. Berat buah naga yang matang sekitar 400 s/d 600 gram.

Nah itu tadi tips lengkap tentang budidaya buah naga yang Taman Inspirasi SAFA rangkum dari berbagai sumber. Untuk video lengkap tentang budidaya buah naga mini dalam pot, Anda bisa saksikan di channel Taman Inspirasi SAFA berikut.

4.2/5 - (37 votes)

Leave a Comment