Budidaya Kangkung Hidroponik – Siapa yang tak tahu kangkung? Sayuran favorit emak-emak dari ujung desa sampai ke kota ini menjadi salah satu menu masakan yang sangat merakyat. Harganya yang relatif murah ditambah variasi olahannya yang beragam membuat kangkung menjadi menu wajib yang tak boleh terlewatkan.
Mudahnya Budidaya Kangkung Hidroponik
Sebenarnya tanaman kangkung sangat mudah dibudidayakan. Oleh sebab itu banyak petani yang menjadikan kangkung sebagai tanaman tumpang sari yang dapat dibudidayakan dengan tanaman lain dalam satu lahan. Nah, kali ini Taman Inspirasi SAFA akan memberikan beberapa tips budidaya kangkung hidroponik yang semoga dapat menginspirasi sobat TIS semua.
Lalu, kenapa harus hidroponik? Selain media tanamnya yang mudah, menanam kangkung hidroponik dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Bahkan, meski Anda tidak memiliki lahan atau pekarangan di rumah, budidaya kangkung hidroponik tetap bisa dilakukan seperti di teras rumah atau bahkan di dalam rumah sekalipun.
Selain itu, kangkung hidroponik ternyata memiliki kualitas hasil panen yang cenderung lebih baik daripada kangkung yang ditanam dengan metode konvensional. Hal itu karena kangkung hidroponik terkesan lebih bersih dan higienis sehingga langsung dapat dikonsumsi setelah panen. Terlebih, perlakuan kangkung hidroponik mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan hingga panen akan sama sekali berbeda dengan sayuran kangkung yang dibudidayakan dengan cara konvensional.
Media Tanam Kangkung Hidroponik
Ada banyak sekali pilihan yang dapat kita gunakan untuk membudidayakan kangkung hidroponik. Satu kelebihan dari budidaya sayuran secara hidroponik yakni media tanam yang dapat dipakai lebih dari sekali masa tanam sehingga dapat mengirit biaya produksi.
Contoh beberapa media tanam yang biasa digunakan untuk sayuran hidroponik yakni rockwool, spons, cocopeat, arang sekam, kapas, dan masih banyak lagi. Bahkan sebenarnya jika kita mau sedikit bereksperimen, tanpa menggunakan media tersebut, kita tetap bisa bertanam secara hidroponik. Cukup dengan menggunakan air dan cup bekas air mineral, kita sudah bisa membudidayakan sayuran hidroponik di rumah. Untuk tutorial lengkapnya Anda bisa lihat di channel YouTube Taman Inspirasi SAFA.
Budidaya kangkung hidroponik juga bisa dilakukan menggunakan alat rumah tangga seperti ember atau baskom. Budidaya kangkung hidroponik di ember bisa dikatakan relatif cepat. Kurang lebih 2 s/d 3 minggu sayuran kangkung sudah siap dipanen. Berikut ini langkah-langkah budidaya kangkun hidroponik menggunakan media sederhana.
Persiapan Bahan dan Peralatan
Peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk membudidayakan sayuran secara hidroponik sebenarnya tidak banyak dan tidak akan menguras banyak isi dompet kita. Beberapa bahan yang digunakan pun hanya sebatas benih, pupuk dan nutrisi untuk tanaman. Untuk detailnya berikut ini list alat dan bahan yang perlu kita siapkan dalam bertanam hidroponik secara sederhana.
Alat yang dibutuhkan:
- Besek plastik yang berbentuk seperti saringan dan memiliki lubang kecil pada seluruh bagiannya. Besek plastik ini berfungsi sebagai penahan tanaman sehingga akar dapat tumbuh leluasa.
- Ember atau baskom dengan diameter mendekati besek plastik. Ember atau baskom ini nantinya akan kita isi air kemudian kita biarkan besek plastik yang berisi tanaman kangkung mengapung diatasnya.
- Jika tidak ada, kita bisa menggantinya dengan media lain yang kurang lebih sama fungsinya dengan ember atau baskom tersebut.
Bahan yang dibutuhkan:
- Benih kangkung yang bisa kita dapatkan di toko pertanian terdekat.
- Pupuk hidroponik.
- Zat Perangsang Tumbuh (ZPT) yang nantinya akan kita gunakan saat proses perendaman benih kangkung.
- Tujuan penggunaan ZPT yakni untuk memberikan perangsangan kepada benih agar cepat berkecambah dan siap dipindahkan ke media hidroponik.
Pemilihan & Pensortiran Benih Kangkung
Memilih benih yang unggul dan berkualitas akan sangat berpengaruh pada keberhasilan budidaya kangkung hidroponik. Namun saat ini banyak benih kangkung kemasan yang secara kualitas memang sudah teruji. Benih yang berkualitas membuat tanaman tumbuh serempak dan memiliki ketahanan yang baik dari hama serta penyakit.
Secara umum, ada dua cara atau metode menanam kangkung hidroponik yakni dengan cara semai benih dan cara tanam langsung. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun kali ini TIS akan memberikan tips bertanam kangkung hidroponik menggunakan metode semai benih. Sebelum disemai, kita harus memberikan perlakuan tertentu agar kita tahu mana benih yang layak ditanam dan tidak. Berikut ini tahap-tahapnya:
- Siapkan wadah seperti baskom atau nampan dan isi dengan air bersih.
- Letakkan benih kedalam wadah dan biarkan selama kurang lebih 24 jam.
- Di hari berikutnya akan terlihat benih yang tenggelam dan mengapung.
- Ambil benih yang tenggelam dan buang benih yang mengapung. Benih yang mengapung tidak layak untuk ditanam karena mereka akan sulit berkecambah. Jika berkecambah pun mereka akan mengalami keterlambatan pertumbuhan dibandingkan benih lainnya.
Setelah benih disortir, langkah selanjutnya yakni penyemaian benih.
- Gunakan nampan dan letakkan kain tipis diatasnya. Jika tak ada, kita bisa gunakan tissue.
- Letakkan benih yang sudah disortir diatas kain atau tissue kemudian lipat kain atau tissue tersebut hingga benih tertutupi sepenuhnya.
- Berikan air hangat secukupnya di kain atau tissue tersebut. Bisa dengan menyiramnya atau menyemprotnya. Air jangan terlalu banyak, cukup membuat kain atau tissue lembab.
- Tujuan pembasahan ini adalah agar kain atau tissue tersebut terjaga kelembabannya sehingga benih kangkung cepat berkecambah.
Pemindahan Benih Pasca Semai
Layaknya budidaya tanaman hidroponik lainnya, penanaman kangkung hidroponik dilakukan pada wadah yang sudah kita siapkan secara khusus. Sebagai tambahan, kangkung akan dapat tumbuh dengan optimal jika ditanam dalam jumlah yang banyak dalam satu media atau wadah. Berikut hal-hal yang perlu Anda perhatikan dalam menanam kangkung hidroponik:
- Pindahkan semua benih yang sudah berkecambah dalam besek.
- Jika perlu, kita bisa memberikan busa filter aquarium atau spons di dasar besek. Namun jika tak ada tak masalah karena kita tetap bisa meletakkan benih di besek.
- Yang terpenting adalah benih tidak ikut tenggelam dalam air dan tetap tertahan di besek tersebut.
- Isi baskom atau ember dengan air yang dicampur nutrisi hidroponik hingga mengenai bagian bawah besek.
- Jika menggunakan busa atau spons, maka larutan cukup diberikan menyentuh busa atau spons tersebut.
Letakkan ember/baskom dengan besek benih diatasnya di tempat yang terkena sinar matahari.
Perawatan & Pemberian Nutrisi Kangkung Hidroponik
Nutrisi yang dibutuhkan oleh sayuran kangkung hidroponik tak jauh berbeda dengan nutrisi untuk kebanyakan tanaman. Pemberian nutrisi dilakukan saat kangkung berumur 2 minggu pasca tanam. Untuk varian nutrisi, kita bisa menggunakan bahan-bahan organik disekitar kita.
Bahkan, di tempat kami, air kolam ikan lele pun sesungguhnya bisa menjadi tambahan nutrisi bagi tanaman hidroponik. Video lengkap tentang nutrisi hidroponik, Anda bisa simak di channel Taman Inspirasi SAFA.
Nutrisi yang cukup populer digunakan oleh para pegiat tanaman hidroponik yakni pupuk AB Mix. Penggunaannya pun cukup mudah. Berikut langkah-langkah pengaplikasian pupuk AB mix untuk tanaman kangkung hidroponik:
- Siapkan 1 liter air bersih kemudian tambahkan nutrisi A dan nutrisi B masing-masing 5 ml.
- Aduk hingga pupuk terlarut dalam air lalu masukkan kedalam ember atau baskom hingga ketinggian mencapai bagian bawah besek.
- Usahakan benih tidak ikut terendam dalam air supaya tidak busuk dan mati.
Perawatan tanaman hidroponik kangkung sebenarnya terbilang mudah. Kita hanya cukup memperhatikan kondisi air dan nutrisi pada wadah (baskom/ember). Jangan sampai air nutrisi pada wadah kering. Untuk dosis pemberian nutrisi, takarannya bisa kita naikkan 1 kali lipat dari awal pemberian.
Masa Panen Kangkung Hidroponik
Tanaman kangkung hidroponik sudah bisa dipanen saat memasuki usia 4 s/d 6 minggu atau paling lambat 1 bulan pasca tanam. Panenlah tanaman kangkung Anda saat daunnya masih berwarna hijau segar dan belum terlihat tua atau bahkan berbunga.
Bagi Anda yang sudah memanen kangkung hidroponik namun belum bisa segera memasarkannya atau mengolahnya, maka kami mempunyai tips untuk menyimpan sayuran supaya tetap terlihat segar. Caranya yaitu dengan memindahkan tanaman kangkung tersebut ke dalam baskom berisi air biasa dan tidak perlu menambahkan nutrisi AB Mix. Dengan demikian, sayuran akan tetap segar saat kita mengkonsumsinya atau menjualnya di pasar terdekat.
Cara memanen kangkung hidroponik inipun bervariasi, yaitu dengan mencabut langsung tanaman tersebut dari media tanam atau dengan memotong 2/3 bagian batang agar daunnya dapat tumbuh kembali. Tanaman kangkung yang tidak segera dipanen akan mengurangi kesegarannya bahkan terkadang menimbulkan rasa pahit/getir pada batang dan daunnya.
Leave a Reply
View Comments