Cara menanam hidroponik dengan botol bekas sangatlah mudah dan murah karena bisa dilakukan siapapun, kapanpun dan dimanapun Anda berada. Bercocok tanam dengan metode hidroponik saat ini makin populer terutama di Indonesia. Jumlah petani hidroponik pun semakin bertambah tiap tahunnya karena makin banyak orang tahu potensi dibalik kegiatan bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan yang terbatas.
Bagi mereka yang tinggal di kawasan perkotaan, bertanam secara hidroponik bisa menjadi solusi pemenuhan kebutuhan rumah tangga sekaligus menjadi tambahan penghasilan bagi keluarga jika dikelola dengan lebih profesional.
Bertanam secara hidroponik bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan orang yang sangat awam dalam dunia pertanian sekalipun. Itu dikarenakan banyaknya pilihan sistem atau metode yang bisa diterapkan dalam sistem hidroponik. Kita tinggal menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan keberadaan bahan di sekitar kita.
Ada banyak cara bercocok tanam secara hidroponik misalnya dengan menggunakan paralon, nampan atau bahkan botol bekas air mineral. Nah, kali ini Taman Inspirasi SAFA akan memberikan sedikit tips tentang cara menanam hidroponik dengan botol bekas.
Jika anda tergolong pemula dalam bidang pertanian, maka Anda bisa mencoba berkebun secara hidroponik dengan memanfaatkan botol bekas. Tentunya bahan tersebut sangat mudah untuk Anda dapatkan bukan? Berikut ini langkah-langkah menanam hidroponik dengan botol bekas air mineral:
Siapkan Alat & Bahan
- Botol bekas air mineral berukuran minimal 600 ml atau bisa juga yang berukuran 2 L.
- Pisau, gunting atau cutter sebagai alat potong.
- Sumbu kompor untuk media mengalirkan nutrisi. Namun jika sulit didapatkan, mengingat saat ini kompor minyak tanah sudah sangat jarang, Anda bisa gantikan dengan kain flanel.
- Siapkan media tanam berupa rockwool yang bisa Anda beli di toko pertanian. Namun jika inipun dirasa sulit, Anda bisa gantikan dengan sterofoam bekas.
- Rockwool dipilih sebagai pengganti media tanah dalam bercocok tanam secara konvensional karena keunggulannya dalam mengikat air serta udara dalam jumlah besar. Dalam hidroponik, ruang tumbuh bagi akar harus diperhatikan sebab ia akan bekerja untuk menyerap nutrisi bagi perkembangan tanaman.
- Bibit tanaman yang unggul agar hasil bisa optimal.
- Air bersih. Anda bisa gunakan air PDAM atau air sumur yang tidak tercemari limbah kimia.
- Nutrisi AB Mix yang bisa Anda beli dengan mudah di toko pertanian terdekat. Atau Anda bisa memesannya langsung dari Taman Inspirasi.
Setelah semua alat dan bahan dipersiapkan, kita bisa lanjut ke tahapan berikutnya.
Ubah Botol Menjadi Media Tanam Hidroponik
- Pastikan botol bekas yang Anda siapkan tidak berkerut atau lecek dan masih terlihat kuat/kokoh.
- Ambil alat pemotong (gunting/pisau/cutter) kemudian potong bagian leher botol hingga menjadi dua bagian.
- Buat lubang kecil pada tutup botol. Ukuran disesuaikan dengan sumbu kompor atau kain flanel yang sudah disiapkan sebelumnya.
- Setelah itu, masukkan sumbu kompor atau kain flanel pada lubang di tutup botol.
- Balikkan bagian leher botol yang sudah kita potong dan masukkan kedalam badan botol. Posisi tutup botol berada dibawah sehingga sumbu kompor atau kain flanel berada didalam potongan badan botol.
- Botol bekas sudah bisa digunakan sebagai media hidroponik.
Penyemaian Benih
Siapkan benih yang telah Anda beli sebelumnya. Jika Anda seorang pemula maka kami sarankan untuk mencoba menyemai benih sayuran yang memiliki waktu tanam pendek seperti sawi, kangkung, bayam atau selada.
Berikut ini langkah-langkah menyemai benih sebelum dipindahkan ke media hidroponik:
- Potong rockwool dengan bentuk persegi atau lingkaran dengan ukuran diameter 2,5 s/d 3 cm.
- Basahi rockwool dengan air secukupnya. Jangan sampai terlalu basah karena jika terlalu lembab, bibit akan sulit berkecambah.
- Tempatkan rockwool dalam wadah seperti nampan atau mangkuk atau wadah serupa lainnya.
- Buat lubang kecil dibagian tengah rockwool menggunakan tusuk gigi atau lidi dengan kedalaman sekitar 3 mm.
- Masukkan benih kedalam lubang rockwool. Untuk jumlah benih tiap lubang bisa menyesuaikan. Idealnya 1 benih perlubang. Namun Anda bisa juga memasukkan 2-3 benih perlubang.
- Setelah semua potongan rockwool terisi benih, tutup wadah atau nampan dengan plastik hitam dan letakkan ditempat yang teduh serta terhindar dari sinar matahari.
- Pantau dan cermati perkembangan benih setiap hari sampai terlihat berkecambah.
- Jika benih sudah terlihat berkecambah, jemur wadah di pagi hari dan pindahkan ke tempat yang teduh saat siang hari atau saat matahari terlalu terik. Tak perlu menutup kembali wadah dengan kantong plastik.
- Saat tahap penyemaian, Anda harus rutin memberikan asupan sinar matahari pada bakal bibit karena itu akan membuatnya tetap tumbuh dan berkembang.
- Pastikan media tanam (rockwool) selalu basah. Jika media terlalu kering, semprotkan air bersih secukupnya.
- Lakukan penyiraman dan penyinaran secara rutin sampai tumbuh minimal 4 daun pada masing-masing benih. Itu menandakan benih sudah memiliki daun sejati dan siap untuk dipindahkan ke media botol bekas dan diberi nutrisi hidroponik.
Pembuatan Nutrisi Hidroponik
Nutrisi hidroponik yang akan kita gunakan yakni nutrisi AB mix, atau Anda bisa juga membuat sendiri nutrisinya. Untuk cara membuat nutrisi hidroponik sendiri, Anda bisa baca artikelnya di sini atau lebih lengkapnya Anda bisa saksikan videonya di bawah.
Ada beberapa jenis nutrisi AB mix namun yang paling umum adalah nutrisi AB mix daun untuk jenis sayuran yang dikonsumsi daunnya seperti sawi, bayam, selada, kangkung dan AB mix buah untuk jenis sayuran yang dikonsumsi buahnya seperti tomat, cabai, terong. Nutrisi AB mix terdiri atas 2 jenis larutan cair terpisah yang perlu Anda campurkan dengan air sebelum siap digunakan. Untuk instruksinya, Anda bisa baca pada label kemasan.
Pemindahan Tanaman
Mungkin ini adalah saat yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap pelaku budidaya tanaman dengan hidroponik. Benih yang sudah berkecambah akan siap tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang siap panen. Proses pemindahannya pun tergolong mudah, berikut langkah-langkahnya:
- Siapkan botol bekas yang sudah dimodifikasi sebelumnya.
- Pada bagian badan botol, tuangkan larutan nutrisi AB mix secukupnya.
- Pindahkan rockwool yang sudah berisi bibit tanaman ke bagian leher botol.
- Hati-hati dalam proses pemindahan, sebab tanaman sudah memiliki daun dan akar.
- Jangan sampai terbalik penempatan sumbu kompor atau kain flanel karena ia akan menjadi jalur nutrisi bagi tanaman
Nah, sekarang Anda telah memiliki tanaman hidroponik yang siap panen. Namun jangan lupa untuk melakukan perawatan secara intensif terutama pengontrolan nutrisi dan pengendalian hama atau penyakit. Jangan sampai terlambat dalam pemberian nutrisi karena tanaman hanya bergantung pada cairan yang ditempatkann di badan botol. Itu tadi beberapa tips dari Taman Inspirasi SAFA tentang cara menanam hidroponik dengan botol bekas air mineral. Bagaimana mudah kan? Tertarik untuk mencobanya?
Leave a Reply