Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur paling populer yang kini banyak dibudidayakan di Indonesia. Sebagaimana bahan pangan lainnya seperti gandum, talas dan singkong, jamur merang kaya akan vitamin serta protein nabati yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Jamur merang memiliki nama ilmiah Volvariella volvacea. Disebut jamur merang karena jamur ini seringkali ditemukan tumbuh di merang atau jerami padi yang telah dikomposkan. Jamur ini memiliki tudung dengan ukuran diameter 5 s/d 14 sentimeter. Sedangkan bentuk fisik dari jamur ini yakni tudung bulat seperti telur, dengan tingkat kecembungan yang beragam bahkan bisa tertampak rata pada jamur yang telah tua.
Selain di jerami padi, jamur merang juga dapat kita temukan di tandan kelapa sawit yang kosong, serbuk gergaji ataupun sagu. Jamur ini juga terkenal sebagai salah satu jenis jamur yang mampu bertahan hidup pada kondisi suhu yang sangat ekstrim seperti dataran tinggi dan pegunungan. Meski demikian, jamur jenis ini dapat tumbuh dengan baik pada tingkat kelembaban antara 80 s/d 90% dengan kisaran suhu ruangan 32 s/d 38 derajat Celcius.
Budidaya jamur merang kini telah menjadi alternatif mata pencaharian bagi sebagian masyarakat Indonesia mengingat permintaan pasar baik domestik maupun global cukup tinggi terhadap tanaman jenis ini. Terlebih, iklim tropis Indonesia sangat mendukung untuk pertumbuhan dan proses kembang biak jamur merang. Berikut ini langkah-langkah budidaya jamur merang yang bisa Anda praktekkan di lingkungan rumah tinggal Anda.
Baca Juga : Kompos Takakura – Cara Kilat Daur Ulang Sampah Organik
1. Pembuatan Kumbung/Rumah Jamur
Kumbung merupakan tempat budidaya jamur merang yang nantinya sangat berperan dalam pengaturan suhu serta tingkat kelembaban media tumbuh jamur merang. Sebagian besar petani jamur merang di Indonesia membuat kumbung dari bambu yang dindingnya dilapisi dengan plastik. Namun jika Anda memiliki ruang kosong di rumah seperti gudang atau kamar yang tidak terpakai, maka itu bisa dimanfaatkan sebagai kumbung sehingga Anda tidak perlu keluar biaya lebih untuk pembuatan kumbung.
Ukuran kumbung yang ideal yakni tinggi antara 2,5-3 meter dengan luasan 4 x 6 meter. Jika Anda tinggal di daerah dengan suhu yang relatif dingin, idealnya bagian dalam kumbung dilapisi dengan styrofoam untuk menjaga suhu dalam ruangan tetap hangat. Meski untuk melakukannya, Anda juga pasti membutuhkan modal yang cukup besar. Namun untuk skala rumah tangga, melapisi dinding kumbung dengan plastik bening sudah cukup menstabilkan kondisi suhu dan kelembaban dalam ruang tumbuh (kumbung) jamur.
2. Pembibitan Jamur Merang
Bibit jamur merang terbaik akan menghasilkan panen yang melimpah. Jika Anda seorang pemula maka alangkah baiknya membeli bibit jamur merang dari petani atau pembibit yang telah berpengalaman. Bibit merang yang baik ditandai dengan terlihatnya serabut putih setelah 2 s/d 4 hari tutup wadah/log jamur dibuka.
3. Media Tanam
Media tumbuh jamur yang biasa digunakan oleh petani di Indonesia terdiri atas campuran onggok, jerami, bekatul, kapas dan kapur dolomit. Khusus untuk bahan jerami dan onggok, penyusunan dibuat secara berlapis atau berselang. Setelah itu diamkan media tanam tersebut selama 2 hari.
Untuk hasil yang optimal, lakukan 3 kali pembalikan media tanam. Pembalikan pertama dilakukan setelah proses pendiaman selama 2 hari. Pembalikan kedua dilakukan berselang 2 hari setelah proses pembalikan tahap pertama. Demikian halnya dengan pembalikan tahap ketiga.
Baca Juga : Budidaya Jamur Tiram PALING Praktis untuk Pemula
Media tumbuh jamur yang baik akan berubah warna menjadi coklat tua kehitaman setelah melalui proses pencampuran dan pembalikan. Ia juga akan memiliki tekstur yang lembut atau lunak dengan kadar air berkisar antara 60% hingga 70%.
Media tanam jamur yang baik akan memiliki tekstur yang halus dengan kadar air 65-75 persen. Pada prosesnya, media tanam jamur juga akan berubah warna menjadi coklat kehitaman. Penempatan media tanam jamur ke dalam kumbung/rumah jamur idealnya melalui beberapa tingkatan. Rak jamur paling bawah diberikan media tanam yang lebih tebal sedangkan rak diatasnya lebih tipis. Demikian dilakukan secara berangsur-angsur hingga tatanan rak paling atas. Hal ini ditujukan untuk menjaga tingkat kestabilan suhu serta kelembaban media tanam tersebut sehingga bibit jamur dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
4. Perawatan Jamur Merang
Setelah media tanam tersusun dengan rapi, taburkan kapas tipis diatasnya. Kemudian taburkan bibit jamur merang secara merata pada permukaan kapas. Untuk menjaga kestabilan suhu serta kelembaban dalam ruang tumbuh jamur, anda bisa menyiram lantai kumbung dengan air secukupnya. Setelah proses penaburan bibit jamur, tutup rapat kumbung agar terhindar dari paparan langsung sinar matahari sehingga kelembaban dalam kumbung tetap terjaga.
Suhu ideal dalam ruangan yakni berkisar 32 s/d 38 derajat celsius. Untuk tetap menjaga kestabilan suhu serta kelembaban, kumbung hanya boleh dibuka saat bibit jamur telah berumur 4 hari atau lebih. Saat media tanam dirasa agak kering, lakukan penyemprotan secukupnya. Saat penyemprotan, usahakan badan jamur tidak terkena paparan air secara langsung. Lakukan penyemprotan dua kali setiap hari, yakni saat pagi dan siang. Pembersihan media tanam dari jenis jamur selain merang juga harus rutin dilakukan agar bibit merang dapat tumbuh lebih optimal.
Baca Juga : Budidaya Tanaman Durian agar Cepat Berbuah dan Produktif
5. Proses Panen Jamur Merang
Fase panen adalah hal yang tentunya sangat dinantikan oleh para pembudidaya jamur merang. Dengan menggunakan media tanam yang baik, maka jamur merang akan siap dipanen pada umur 10 s/d 11 hari pasca tanam. Pada umur tersebut, idealnya jamur telah memiliki ketinggian antara 3 s/d 6 cm atau berada pada fase button atau kancing. Saat jamur telah berada pada fase tersebut maka segera lakukan pemanenan karena jamur jenis ini dapat tumbuh sangat cepat. Jika terlalu tua maka dikhawatirkan jamur akan menjadi keras dan berwarna kecoklatan sehingga kurang baik untuk dikonsumsi serta bernilai jual rendah.
Jamur siap panen memiliki karakter kuncup yang belum terbuka penuh. Cara memanennya adalah dengan memutar jamur perlahan dan bukan dengan menarik atau mencabutnya secara langsung. Mulailah memanen dari rak paling atas. Setelah itu, bersihkan sisa-sisa jamur dari media tanam dan tetap jaga kelembaban dalam kumbung hingga proses panen selesai seluruhnya.
Leave a Reply
View Comments