Tag: bawang merah

  • 3 Cara Menanam Bawang Merah PALING Praktis

    3 Cara Menanam Bawang Merah PALING Praktis

    Cara menanam bawang merah dengan metode paling mudah & murah. Bawang merah termasuk jenis bumbu dapur yang harus ada di rumah. Bahkan bisa dikatakan suatu masakan akan hambar tanpa dibubuhi bawang merah sebagai bumbunya. Hal ini menjadikan bawang merah sebagai satu komoditas pokok dalam kebutuhan sehari-hari masyarakat terutama di Indonesia bahkan di dunia. Apakah itu dimakan mentah-mentah, dimasak dalam semur atau sup, akan terasa sulit membayangkan makanan tersaji tanpa sayuran serba guna tersebut.

    Umbi Bawang Merah

    Bawang merah merupakan jenis tanaman yang mudah tumbuh dan tidak membutuhkan banyak ruang. Nah kali ini Taman Inspirasi SAFA akan memberikan tips unik menanam bawang merah yang dapat Anda aplikasikan di pekarangan rumah Anda. Namun sebelum kita lanjut ke inti pembahasan, berikut adalah beberapa catatan bagi Anda untuk diingat:

     

    Bawang merah membutuhkan iklim tumbuh yang sejuk tanpa kelembaban dan hujan. Jadi, waktu terbaik untuk menanam bawang adalah antara saat menjelang musim kemarau sampai awal musim penghujan.
    Setiap ruang terbuka atau bahkan wadah dapat digunakan untuk menumbuhkan umbi bawang merah. Tapi sebelumnya pastikan media tanam subur dan gembur.

    Metode 1 – Menanam bawang merah di halaman rumah

    Apa yang Anda butuhkan?

    1. Benih bawang, bisa didapatkan dari toko pertanian atau membelinya secara online.
    2. Baki untuk pembibitan
    3. Karung/polybag besar/sedang
    4. Pupuk organik
    5. Kohe/kotoran hewan/pupuk kandang
    6. Air

    Menanam Bawang Merah Metode Gantung

    • Langkah 1: Siapkan Benih

    Rendam benih bawang dalam air selama satu hari. Setelah itu tiriskan dan simpan di tempat terbuka selama 2-3 hari. Kemudian, taburkan benih pada baki yang telah diberi tanah sebelumnya.

    • Langkah 2: Siapkan Ruang & Lahan untuk Menanam

    Benih membutuhkan waktu sekitar 6-8 minggu untuk tumbuh. Sementara itu, siapkan ruang/tempat di mana Anda bermaksud menanam anakan bawan merah. Anda bisa mencoba menanamnya di balkon rumah, halaman belakang atau di pekarangan depan. Jika Anda menanamnya di polybag/karung, maka akan membutuhkan banyak pupuk sebagai tambahan nutrisi tanaman. Sementara sebagian besar petani tradisional menggunakan kotoran sapi, urea, dan kalium, Anda dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia dan beralih pada pupuk organik sebagai gantinya.

    Bibit Bawang Merah

    • Langkah 3: Kontrol Baki Pembibitan secara Rutin

    Pantau anakan pada baki. Siram secara teratur untuk memastikan tanahnya lembab untuk memfasilitasi pertumbuhan. Setelah tunas di nampan Anda tumbuh, tanamlah di tempat yang telah ditentukan batasnya.

    • Langkah 4: Pastikan Jarak Tanam Umbi Muda Memadai

    Jarak ideal untuk tumbuh tanaman bawang merah yakni berkisar 15 cm. Dengan demikian, umbi memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh dan tidak saling menghambat satu sama lain.

    • Langkah 5: Bawang Merah Siap Dipanen dalam 4-5 Bulan

    Anda akan tahu bahwa tanaman sudah siap panen ketika bagian atas bawang terlihat menyembul diatas tanah. Setelah daun terlihat layu, Anda bisa mencabut umbi dari tanah.

    • Langkah 6: Setelah Dipanen, Biarkan Bawang tetap dengan Daunnya

    Diamkan bawang merah bersama daunnya selama tiga hari. Setelah itu, potong daun satu sentimeter dari umbi. Daunnya juga bisa dimasak, setelah dibiarkan di bawah sinar matahari ringan sampai kering.

    Baca juga : Bawang Putih – Manfaat dan Cara Budidayanya

    Metode 2: Menanam Bawang Merah di Pot Menggunakan Umbi Tua

    • Langkah 1: Pilih Wadah/Pot

    Pastikan kedalaman lubang tumbuh berkisar 15-20 sentimeter. Lebar lubang dapat ditentukan berdasarkan berapa banyak bawang merah yang ingin Anda tanam. Gunakan baki besar sebagai wadah jika diperlukan.

    • Langkah 2: Siapkan Media Tanam

    Isi wadah dengan tanah yang diperkaya dengan pupuk kandang dan kompos. Untuk perbandingan campuran tanah, pupuk kandang dan kompos masing-masing 1:1:1. Sisakan ruang sekitar 3 cm di bagian atas.

     

    • Langkah 3: Gunakan Umbi starter dari Sisa-sisa Masakan

    Gunakan bawang sisa masakan yang sudah tua. Ini terlihat dari umbu bawang yang terlihat akar pada bagian pangkalnya. Meski seringkali dibuang saat memasak, simpan bagian tersebut dan gunakan sebagai bibit anakan.

    Menanam Bawang Merah dari Umbi Tua

    • Langkah 4: Tanam Bawang Merah pada Kedalaman 6 cm

    Gali lubang sedalam 6 cm. Tempatkan bohlam di dalam. Kemudian, tutup umbi dengan tanah dan tambahkan air sampai tanahnya lembab.

    • Langkah 5: Tempatkan Wadah Di Mana Ia Bisa Mendapatkan Sinar Matahari harian 6-7 Jam

    Pastikan kondisi media tanam selalu lembab. Untuk mengujinya, sentuh tanah dengan jari kering. Jika bagian atas tanah terasa kering, maka Anda perlu menyiram dengan air biasa secukupnya. Jangan terlalu basah karena itu akan membuat akar tanaman cepat busuk.

    Proses Pembibitan Bawang Merah

    • Langkah 6: Waktu Panen

    Panen bawang Anda saat tinggi daun mencapai kurang lebih 7-10 cm. Anda bisa menunggu lebih lama untuk membiarkan umbi tumbuh lebih besar, tetapi setelah mencapai ukuran 7 cm, Anda bisa mencabut bawang, membersihkan, dan menggunakannya.

     

    Baca juga : Pestisida Organik PALING AMPUH dari Bawang Putih

    Metode 3: Cara Menanam Bawang Merah dalam Botol Bekas Air Mineral

    Tidak punya cukup ruang untuk menanam bawang karena ukuran lahan Anda yang terlalu sempit? Jangan berkecil hati, Anda bisa coba tips dari kami berikut ini.

    Apa yang Anda butuhkan?

    1. Botol plastik ukuran 5 liter
    2. Gunting atau pisau
    3. Umbi bawang merah
    4. Tanah, pupuk kandang & kompos

    Media Tanam Botol Plastik

    • Langkah 1: Siapkan Botol Galon & Potong bagian Lehernya

    Dengan bantuan gunting atau pisau, buat lubang pada tubuh galon plastik. Pastikan lubangnya cukup besar untuk bawang dan berjarak kurleb 7 cm antar lubang karena satu rumpun umbi bawang membutuhkan ruang sekitar 7 cm untuk dapat tumbuh dengan baik.

    • Langkah 2: Siapkan Tanah & Tambahkan ke Botol

    Tambahkan campuran tanah atau media tanam ke dalam botol sampai mencapai lapisan pertama dari lubang yang telah Anda buat sebelumnya atau lubang bagian bawah botol plastik.

    Pastikan tanah yang Anda siapkan diperkaya dengan banyak pupuk kandang atau kompos. Tambahkan pupuk organik lain seperti POC jika diperlukan.

    • Langkah 3: Tanam Umbi Bawang

    Posisikan umbi bawang merah di mulut lubang. Pastikan ujung tempat daun tumbuh menghadap ke luar. Ini akan membantu daun tumbuh melalui pembukaan di tahap berikutnya.

    Setelah selesai dengan lapisan pertama, tambahkan lebih banyak tanah, sampai Anda mencapai lubang berikutnya dan terus menambahkan umbi di tingkat yang berbeda. Ulangi pola seperti ini sampai tanah mencapai bagian atas dan botolnya terisi penuh media tanam.

    Cara Menanam Bawang Merah Pakai Botol Plastik

    • Langkah 4: Rekatkan Kembali Potongan Leher Botol

    Tutup botol dengan menempatkan kembali leher bekas potongan ke permukaan.

    • Langkah 5: Tempatkan di Ruang terbuka dengan Penyinaran yang Cukup

    Botol media tanam harus mendapat sinar matahari 6-8 jam setiap hari.

    • Langkah 6: Monitor Kelembaban Media Tanam secara Teratur

    Pastikan kondisi kelembaban dalam wadah botol terjaga. Tanah tidak boleh terlalu kering. Untuk menjaga kelembaban Anda bisa lakukan penyemprotan atau dengan mengalirkan air dari bagian atas lubang botol.

    • Langkah 7: Pemanenan

    Setelah sayuran mulai tumbuh, panenlah dengan memotong batang 3 cm (1 inci) di atas akar, dan dalam seminggu mereka akan tumbuh kembali. Anda sekarang dapat menikmati panen mingguan bawang merah.

    Panen Bawang Merah

    Baca juga : Bibit Tanaman Buah

    Nah bagaimana sobat Taman Inspirasi SAFA, mudah bukan? Itu tadi beberapa tips cara menanam bawang merah paling praktis yang bisa Anda terapkan di pekarangan rumah Anda. Bahkan, meskipun Anda tidak memiliki lahan dirumah, Anda tetap bisa mengaplikasikannya di balkon atau bahkan di dalam ruangan. Punya pengalaman tentang ini? Silahkan share di kolom komentar. Wassalam.

  • Bawang Putih – Manfaat dan Cara Budidayanya

    Bawang Putih – Manfaat dan Cara Budidayanya

    Bawang putih selain sebagai bumbu bagi masakan ternyata memiliki manfaat yang sangat positif untuk menjaga kesehatan tubuh. Sejak berabad-abad yang lalu bawang putih dipercaya sebagai obat dari berbagai macam jenis penyakit. Bahkan seorang ahli kesehatan modern dari Yunani, Hipocrates memanfaatkan bawang putih sebagai obat untuk penderita kanker serviks.

    Kandungan antibakteri dan antijamur yang tinggi dalam satu siung bawang putih dipercaya dapat melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit. Bagi kaum perempuan yang memiliki masalah berat badan, bawang putih dapat membantu memperoleh bentuk tubuh yang ideal jika dikonsumsi secara rutin. Sebab, tanaman ini dipercaya memiliki kemampuan mengatur sistem metabolisme dalam tubuh sehingga dapat membantu menurunkan berat badan.

    Manfaat Bawang Putih

    Khasiat Bawang Putih

    Berikut ini Taman Inspirasi SAFA merangkum beberapa manfaat bawang putih bagi kesehatan tubuh kita.

    1. Membantu meringankan sakit gigi

    Banyak orang percaya bahwa bawang putih dapat membantu menyembuhkan sakit gigi. Berdasarkan penelitian para ahli, ternyata kandungan anti bakteri dan sifat analgesik pada bawang putih dapat membantu meredakan sakit gigi. Caranya pun sangat mudah. Cukup dengan menaruh beberapa siung bawang putih yang telah dihaluskan pada gigi yang sakit maka dijamin dalam beberapa jam rasa ngilu akan hilang. Namun sayangnya cara ini memiliki efek samping yang kurang baik yaitu terjadinya iritasi ringan pada gusi.

    2. Menurunkan resiko terserang kanker

    Kandungan allyl sulfide pada bawang putih ternyata berguna sebagai antikanker yang memiliki kemampuan untuk memperbaiki kerusakan DNA dalam tubuh. Mengkonsumsi bawang putih secara rutin juga dapat mengurangi resiko terkena penyakit kanker paru-paru. Untuk mendapatkan khasiat yang maksimal maka ia harus dikonsumsi secara mentah (tanpa dimasak).

    3. Membantu menstabilkan gula darah

    Mangkonsumsi bawang putih secara rutin dapat membantu meningkatkan kadar insulin dalam tubuh. Oleh sebab itu bagi penderita diabetes, bawang putih dapat membantu mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh.

    Budidaya Bawang Putih dalam Polybag

    4. Mengatur irama/ritme jantung

    Bagi anda yang memiliki masalah dengan detak jantung atau gangguan jantung lainnya, mengkonsumsi bawang putih secara rutin dapat membantu anda mengatasinya. Terlebih, bawang putih dapat membantu menghindarkan anda dari resiko gagal jantung.

    5. Menghindarkan tubuh dari penyakit kardiovaskular

    Mengkonsumsi bawang putih secara rutin dapat membantu zat besi mengalir dengan baik dalam tubuh. Selain itu, bawang putih juga bisa mencegah terjadinya gumpalan dalam darah sehingga membantu melancarkan aliran darah dalam tubuh.

    6. Membantu penyembuhan penderita hipertiroidisme

    Kandungan iodium yang tinggi dalam bawang putih cukup efektif dalam membantu penyembuhan penyakit hipertiroid. Hipertiroid atau seringkali dikenal dengan nama penyakit gondok dapat dicegah bahkan diobati dengan mengkonsumsi bawang putih secara rutin.

    Baca Juga : Cara Menanam Tomat – Semai & Budidaya Tomat dari Buah

    Budidaya Bawang Putih

    Cara Praktis Budidaya Bawang Putih

    Bawang putih termasuk salah satu bumbu dapur yang hampir selalu ada disetiap masakan. Hal ini membuat permintaan akan jenis rempah ini tidak pernah putus bahkan cenderung meningkat setiap tahunnya. Apalagi, bawang putih memiliki manfaat yang positif untuk kesehatan tubuh dan kecantikan kulit. Oleh sebab itulah budidaya bawang putih tak pernah surut baik dalam skala kecil, menengah ataupun industri besar.

    Proses budidaya bawang putih sebenarnya sangat mudah dan dapat dilakukan siapa saja bahkan oleh seorang pemula dalam bidang pertanian sekalipun. Hanya 3 hal yang anda butuhkan untuk memulai bertanam bawang putih, yakni lahan, bibit bawang putih dan kemauan yang kuat.

    Jika anda seorang pemula dan tidak memiliki lahan yang luas maka anda bisa mencoba membudidayakan bawang putih menggunakan media pot atau polybag. Berikut langkah-langkah menanam bawang putih di pot atau polybag.

    1. Waktu Penanaman

    Idealnya, bawang putih ditanam saat kondisi iklim tidak memasuki musim penghujan sehingga mendapatkan penyinaran matahari secara penuh. Kondisi hujan yang terus menerus akan berdampak pada busuknya akar bawang putih yang pada akhirnya dapat mematikan tanaman secara keseluruhan.

    Cara Mudah Menanam Bawang Putih

    2. Persiapan Media Tanam

    • Siapkan beberapa siung bawang putih segar.

    Pada tahan ini ada dua metode yang bisa anda pilih yaitu dengan menggunakan bawang putih bertunas atau bawang putih tanpa tunas. Untuk cara yang pertama anda bisa simpan bawang putih dalam kulkas selama 1 s/d 2 minggu hingga terlihat berkecambah. Untuk metode yang kedua, cukup kupas kulit luar bawang putih kemudian tanam pada media yang telah disiapkan. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing terutama dalam hal waktu pertumbuhan.

    • Siapkan media tanah untuk menanam bawang putih.

    Tanah yang diperlukan adalah tanah yang bercampur dengan pasir. Jangan menanam bawang putih pada tanah liat, karena itu akan menghambat pertumbuhan umbi tanaman. Agar nutrisi untuk tanaman terpenuhi, gunakan tanah dicampur dengan pupuk kandang dan sekam dengan komposisi 1:1:1. Sekam berfungsi untuk menjaga agar tanah tidak terlalu padat selain sebagai pupuk saat sudah membusuk dalam jangka waktu yang lama.

    • Siapkan wadah penanaman, yaitu polybag atau pot.

    Untuk ukuran polybag atau pot, sesuaikan dengan jumlah tanaman yang akan anda tanam. Jika anda menanam satu siung bawang putih untuk satu polybag/pot maka gunakan wadah dengan ukuran sedang.

    Baca Juga : Pestisida Organik PALING AMPUH dari Bawang Putih

    3. Proses Penanaman hingga Siap Panen

    • Masukkan campuran media tanam (tanah, pupuk kandang dan sekam) pada polybag/pot yang telah disiapkan
    • Tanam bawang putih sedalam 2 s/d 3 cm pada media tanam. Pastikan bahwa ujung bawang putih yang runcing menghadap ke atas. Setelah itu, tutupi kembali dengan tanah dan jangan dipadatkan.
    • Jika anda menggunakan bawang putih yang tunasnya sudah mulai tumbuh, tanam bawangnya dengan membiarkan bagian tunas tetap di atas permukaan tanah.
    • Lakukan penyiraman secukupnya. Jangan biarkan terlalu kering namun jangan pula membuat tanahnya terlalu basah/becek.
    • Berikan pupuk kandang seminggu sekali.
    • Biarkan tanaman mendapat paparan sinar matahari yang cukup.
    • Pada usia 2 minggu, biasanya daun tanaman bawang putih sudah terlihat tumbuh dan mulai meninggi.
    • Pastikan untuk menjaga tanaman bawang putih dari gulma dan hama penyakit. Untuk pencegahan anda bisa gunakan pestisida organik tanpa efek samping.
    • Dengan perawatan yang baik, pada umur ke 90 – 100 hari tanaman bawang putih sudah siap untuk dipanen.
  • Vertikultur – Teknologi Sederhana Hasil Melimpah

    Vertikultur – Teknologi Sederhana Hasil Melimpah

    Secara umum, istilah vertikultur diadaptasi dari bahasa inggris yaitu vertical (tegak lurus) dan culture (pengembangbiakan). Jadi, vertikultur berarti teknik budidaya tanaman di ruang terbatas / lahan sempit dengan menggunakan bidang vertikal sebagai media tanamnya.

    Vertikultur Pipa Paralon

    Tujuan awal mula dikembangkannya teknologi vertikultur adalah semakin berkurangnya lahan pertanian dan perkebunan guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakan. Sistem bercocok tanam vertikultur merupakan solusi untuk mengoptimalkan kondisi lahan yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan masyarakat. Meski demikian, teknologi vertikultur terbagi atas beberapa tingkatan tergantung tingkat kerumitan dan kesulitan yang dihadapi. Dalam model yang paling sederhana, metode vertikultur dasar sangat mudah diduplikasi dan bahan pembuatannya pun tidak terlalu sulit didapatkan. Sehingga, sistem vertikultur dapat diterapkan dalam skala rumah tangga hingga industri. Sistem tambahan dalam vertikultur yang memerlukan skill dan pengetahuan khusus diantaranya sistem hidroponik atau irigasi tetes.

    Kelebihan Sistem Vertikultur

    1. Pemanfaatan lahan yang lebih efisien
    2. Pemakaian media tanam, pupuk dan pestisida yang lebih hemat
    3. Mudah dalam pemindahan (mobilitas) karena tanaman diletakkan pada wadah (media) khusus.
    4. Dapat diaplikasikan dimana saja, desa maupun kota. Namun lebih cocok diterapkan di kota yang kebanyakan memiliki lahan terbatas
    5. Sistem pemeliharaan dan perawatan yang relatif mudah karena tanaman senantiasa terpantau dengan baik
    6. Dapat dilakukan di dalam ruangan maupun diluar ruangan
    7. Membantu proses penghijauan kota. Lazimnya di lahan biasa untuk ukuran 1 meter persegi hanya bisa menanam 5 batang tanaman, dengan metode vertikultur bisa di optimalkan hingga 20 batang tanaman

    Bahan / Media Vertikultur

    Vertikultur bawang Merah

    Bercocok tanam secara vertikultur tidak hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan namun juga terdapat nilai estetika didalamnya. Tanaman vertikultur yang terawat dan tertata dengan baik akan mempercantik suasana rumah tinggal kita. Variasi model, wadah, ukuran dan bahan vertikultur sangat banyak. Cukup kita sesuaikan dengan selera dan kondisi lingkungan. Sistem vertikultur yang lazim diterapkan berbantuk segi tiga, persegi panjang, piramid atau sejumlah rak yang disusun menyerupai anak tangga.

    Bahan membuat vertikultur bisa berupa pipa paralon atau bambu, kaleng bekas, botol bekas bahkan keranjang kenduri pun bisa. Itulah nilai ekonomis dari bercocok tanam secara vertikultur, yakni dengan memanfaatkan barang bekas disekitar kita. Syarat utama media vertikultur adalah kuat dan mudah dipindahkan. Sedangkan tanaman yang cocok dibudidayakan secara vertikultur yakni jenis tanaman sayuran yang sering kita konsumsi setiap hari seperti sawi, kangkung, terong, tomat, dll. Tanaman-tanaman tersebut memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan umur serta sistem perakaran pendek.

    Baca juga : Tabulampot – Panduan Lengkap Budidaya Tanaman Buah di Lahan Sempit

    Variasi model Teknologi Vertikultur

    1. Vertiminaponik

    Merupakan kombinasi antara budidaya sayuran secara vertikal menggunakan media talang plastik dengan akuaponik. Dengan kata lain, sistem ini mengintegrasikan antara budidaya (ternak) ikan dengan sayuran. Batu zeolit serta kompos adalah dua media utama yang sering digunakan dalam metode vertiminaponik ini.

    2. Walkaponik

    Model teknologi vertikultur ini juga merupakan metode yang diintegrasikan dengan budidaya ikan. Pada dasarnya metode ini sama dengan metode vertiminaponik. Yang membedakan hanya dari segi penggunaan dan penataan media atau wadah tanamannya. Lazimnya media yang digunakan adalah pot bersusun vertikal dan ditempatkan di dinding rumah atau taman. Istilah walkaponik diadaptasi dari bahasa inggris yang merupakan gabungan dari kata wall (dinding) dan aquaponic (aquaculture & hydroponic). Untuk media tanam yang digunakan masih sama dengan vertiminaponik yaitu campuran batu zeolit dan kompos.

    3. Wall Gardening (Berkebun di dinding/tembok)

    Merupakan model vertikultur yang diaplikasikan dengan memanfaatkan dinding atau tembok kosong di rumah/pekarangan. Model wall gardening ini berkembang menjadi beberapa variasi:

    a. Model terpal: memanfaatkan terpal sebagai media utama yang dibentuk sedemikian rupa hingga menyerupai rak sepatu bertingkat. Media tanam menggunakan campuran antara tanah, pupuk kandang atau kompos dan sekam padi.

    b. Model paralon: memanfaatkan pipa paralon sebagai media utama (atau jika tidak ada bisa menggunakan bambu) yang dilubangi sedemikian rupa sebagai ruang tumbuh bagi tanaman. Sama dengan model terpal, media tanam yang digunakan adalah campuran tanah, sekam padi atau arang sekam dan pupuk kandang/kompos.

    c. Model pot plant: memanfaatkan pot plastik sebagai medianya. Kemudian disusun dan ditempatkan rak besi atau balok sebagai penyangga utama. Model ini memiliki kekuatan dan daya tampung lebih baik dibandingkan dua model sebelumnya. Media tanam yang digunakan masih tetap sama yakni campuran tanah, sekam dan pupuk organik (kandang/kompos).

    d. Model partisi: menggunakan bahan agro pro dan besi sebagai penyangga utama. Berbeda dari model-model sebelumnya, media tanam yang digunakan yakni cocopeat (serabut kelapa) dan pupuk kompos/kandang.

    Media Tanam Vertikultur

    Vertikultur Tanaman Hias

    Tingkat keberhasilan budidaya tanaman dengan metode apapun sangat ditentukan oleh media tanam yang digunakan. Media tanam yang baik berpengaruh langsung pada pertumbuhan tanaman hingga pada akhirnya menentukan hasil produksi. Fungsi utama dari media tanam yakni sebagai penopang akar tanaman dan penyedia nutrisi/unsur hara yang dibutuhkan. Untuk budidaya vertikultur yang tidak sepenuhnya menggantungkan nutrisi dari tanah, maka media tanam yang dibuat harus memiliki komposisi yang berimbang sehingga tanaman dapat dengan subur.

    Secara umum, media tanam yang digunakan pada metode vertikultur yaitu campuran antara tanah, arang sekam/sekam mentah, serta pupuk kompos/kandang dengan perbandingan 1:1:1. Lakukan pencampuran secara merata. Kemampuan tanah dengan sifat koloidnya sebagai pengikat unsur hara, saat mendapat pengairan yang baik maka unsur hara bisa diserap oleh akar melalui prinsip pertukaran kation. Sekam padi berfungsi sebagai penampung air dan penjaga kelembaban pada media tanam sedangkan pupuk kompos/kandang sebagai penjamin tersedianya nutrisi penting yang akan diurai menjadi unsur hara bagi tanaman.

    Setelah ketiga bahan tersebut benar-benar tercampur, selanjutnya masukkan ke dalam wadah yang tersedia (pot/polybag/pipa paralon/bambu). Pastikan tidak ada ruas/rongga yang kosong dalam wadah namun juga jangan terlalu padat agar sirkulasi dalam media tanam tetap terjaga. Bagaimanapun, akar tanaman juga membutuhkan ruang untuk gerak dan ‘bernafas’. Tapi juga jangan terlalu renggang agar tetap dapat mempertahankan air dan menjaga kelembaban pada media tanam.

    Jenis Tanaman Vertikultur

    Vertikultur dengan Bambu Bekas

    Kebanyakan tanaman yang dibudidayakan secara vertikultur adalah jenis sekali tanam atau memiliki masa tumbuh singkat. Karakteristik tanaman dengan masa tumbuh singkat yakni memiliki sistem perakaran yang pendek. Tanaman yang dapat dibudidayakan secara vertikultur diantaranya sawi, bayam, selada, cabai, terong, bawang merah/putih, tomat, mentimun, kangkung, seledri, paprika, serta jenis sayuran lainnya asal memiliki sistem perakaran yang pendek. Berikut tips dari Taman Inspirasi dalam mengaplikasikan metode vertikultur dengan memanfaatkan ember bekas.

    [Tips & Trik] Vertikultur Bawang Merah dengan Ember Bekas Cat Tembok 5kg

    Vertikultur bawang Merah

    1. Lubangi Ember. Beri tanda pada ember yang akan dijadikan sebagai media tumbuh/pot. Buat 12 lubang melingkar, atas dan bawah.
    2. Siapkan pembolong besi yang berbentuk lingkaran (bisa memanfaatkan barang bekas (seperti bearing/laker bekas roda motor/sepeda) yang diberi pegangan besi/kayu.
    3. Panaskan besi pembolong dengan api. Tunggu beberapa saat sampai panas benar-benar tersalur merata pada besi.
    4. Tempelkan pada ember agar plastik meleleh dan terlubangi.
    5. Buat penyangga tanaman dari kardus bekas. Ukuran kardus bekas disesuaikan dengan tinggi ember, yakni sekitar 16-17 cm.
    6. Potong kardus agar tidak terlalu panjang jika dilingkarkan pada emeber. Kemudian masukkan/lingkarkan kardus pada ember dan rapikan hingga tiap sisinya terisi penuh.
    7. Gunakan staples untuk melekatkan ujung kardus agar ukurannya tetap sesuai dengan keliling ember.
    8. Lubangi kardus sesuai dengan 12 lubang ember yang telah kita buat sebelumnya. Bisa menggunakan gunting diputar-putar agar lebih rapi. Sesuaikan ukuran lubang dengan ukuran bawang merah yang akan ditanam.
    9. Siapkan bibit bawang merah. Pilih bawang merah yang sudah tumbuh tunas.
    10. Siapkan media tanam yakni campuran tanah, arang sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.
    11. Masukkan media tanam yang telah tercampur merata kedalam ember kira-kira setengah dari lubang yang paling bawah.
    12. Masukkan bibit bawang pada lubang-lubang dari kardus dari dalam ember. Lakukan dengan hati-hati agar tunas bawang tidak patah.
    13. Rapikan dan tambahkan kembali media tanam agar bawang merah bisa tertopang sempurna pada lubang ember.
    14. Lakukan hal yang sama (poin 11-13) untuk lubang diatasnya.
    15. Setelah semua lubang terisi bawang, penuhi ember dengan media tanam dan siram dengan air sampai benar-benar meresap hingga bagian bawah ember.
    16. Lakukan hal yang sama (poin 11-15) untuk 5-6 wadah ember. Kemudian susun ember bertingkat. Bisa menggunakan kawat sebagai pengikat antar ember.

    Mungkin sebagian sobat Taman Inspirasi bertanya mengapa harus menggunakan kardus? Selain menjadi penyangga bagi tanaman agar tidak lepas atau keluar dari lubang ember yang ukurannya lebih besar dari tanaman, kardus berfungsi juga sebagai penambat media tanam agar tidak berceceran keluar melalui lubang wadah (ember). Kemudian karena media tanam selalu disiram dan sifat kardus yang mudah hancur jika terkena air terus menerus, maka kardus bisa menjadi solusi sebelum tanaman memiliki sistem perakaran yang baik sebagai penopang pada media tanam. Untuk lebih jelasnya, sobat bisa lihat video dari Taman Inspirasi SAFA berikut ini.

    Demikian sobat Taman Inspirasi tips bertanam vertikultur yang dapat diaplikasikan dengan mudah di rumah/pekarangan Anda. Jangan lupa share artikel ini jika bermanfaat. Jika ada hal yang ingin ditanyakan, Anda bisa tinggalkan komentar di bawah atau melalui form kontak. Terima kasih dan semoga sukses.