Tag: durian

  • Durian Musang King, Budidaya Mudah Hasil Melimpah

    Durian Musang King, Budidaya Mudah Hasil Melimpah

    Durian Musang King – Apakah sobat Taman Inspirasi menjadi salah satu penggemar durian? Jika iya, pasti sobat mengetahui bahwa ada beberapa jenis durian yang seringkali diperjual belikan. Salah satu jenis durian yang paling populer adalah durian musang king. Seperti halnya durian bawor, buah durian musang king adalah varietas baru yang berasal dari kelompok buah berduri yang lezat ini.

    Keistimewaan dari durian musang king adalah dagingnya tebal, bewarna kuning serta berbentuk daging kering atau sedikit creamy. Kelebihan lain yang dimiliki oleh durian jenis ini adalah memiliki biji kecil dengan tekstur lembut dan aroma yang kuat serta kombinasi antara rasa manis dan sedikit pahit. Buah durian ini disebut-sebut sebagai varietas terbaik dikelasnya.

    Durian musang king sangat populer di Singapura dan Malaysia. Namun sebelum membeli durian musang king, ada baiknya Anda kenali dulu asal usul, karakteristik serta ciri buah berduri ini agar tak tertipu.

    Varietas durian yang berasal dari Malaysia iniĀ  memang terkenal memiliki rasa yang legit, manis serta berdaging tebal. Saking legitnya, kepopuleran durian musang king ini bahkan menyaingi durian montong asal negara Thailand yang sudah lebih dulu populer.

    Asal-Usul Durian Musang King

    Pohon Durian Musang King

    Lalu sebenarnya bagaimana asal usul durian ini? Durian musang king pertama kali diperkenalkan di masyarakat pada tahun 1990. Di negara asalnya, buah ini dikenal dengan sebutan durian mao shan wang yang berarti raja kucing.

    Durian musang king dibudidayakan pertama kali di kawasan Tanah Merah, Kelantan, Malaysia. Saat itu, masyarakat sempat dibuat heboh. Pasalnya, di kawasan tersebut ada pohon durian yang menghasilkan buah dengan kualitas tinggi. Daging buahnya yang tebal dan berwarna kuning cerah membuat banyak orang langsung jatuh hati pada pandangan pertama. Selain itu, durian jenis ini juga memiliki rasa yang legit, manis sedikit pahit serta mempunyai biji yang lebih kecil/hampir kempis jika dibandingkan varietas lainnya.

    Kemudian pada tahun 1993, seorang warga bernama Wee Chong Beng mendaftarkan durian ini sebagai varietas durian unggul dengan nama Raja Kunyit. Alasan penggunaan nama tersebut adalah karena durian jenis ini memiliki daging yang berwarna kuning seperti kunyit. Tetapi ada pula sebagian warga yang menyebutnya durian Raja Kunyit Musang King. Nama Musang King ditambahkan karena lokasi tumbuh pohon induk durian ini berada di dekat Gua Musang di wilayah Kelantan.

    Tak lama kemudian, varietas ini langsung menjadi pembicaraan banyak orang dan mulai populer di kalangan para penikmat durian. Banyak petani di Malaysia yang berbondong-bondong menanam bibit durian Raja Kunyit Musang King. Hingga sekitar tahun 2000 pohon durian Musang King tersebut mulai berbuah dan dipanen secara massal.

    Hasil panen yang tinggi dan kualitas buah yang stabil membuat populasi durian varietas ini semakin banyak dan tersebar di seantero negeri Jiran. Bahkan pihak Kementrian Pertanian Malaysia telah mencatat varietas Musang King ini sebagai varietas durian ke 197 dengan kode nama D-197.

    Kualitas buah yang baik dan stabil membuat banyak pecinta durian tak segan merogoh koceknya dalam-dalam demi bisa menikmati legitnya Musang King. Dan ternyata banyak orang mengakui bahwa durian Musang King sebanding dengan rasa serta kualitas yang terjamin. Apalagi, harganya bisa sangat tinggi saat dipasarkan di luar negara Malaysia. Sulitnya pengiriman durian terlebih jika melewati jalur udara akibat pengawasan yang ketat di bandara, membuat harga durian musang king ini bisa melonjak tinggi.

    Informasi harga terakhir di Malaysia, durian ini bisa mencapai RM 125 (Rp. 445.700) per kilonya. Namun saat panen melimpah, harga durian ini bisa turun pada kisaran RM 50-65 (Rp. 78.200 – Rp 231.00). Untuk kisaran harga tersebut, masih cukup menguntungkan bukan?

    Mungkin ada beberapa sobat Taman Inspirasi yang bertanya-tanya, apa kelebihan durian musang king ini sehingga harganya bisa sangat tinggi?

    Ciri khas yang paling menonjol dari durian jenis ini yakni daging buahnya yang berwarna kuning cerah dengan tekstur yang lembut dan rasa manis dengan sedikit pahit. Daging buah durian musang king juga tak berserat dan terasa creamy di mulut. Di Indonesia, durian musang king masih terbilang sangat langka dan sedikit orang yang membudidayakannya. Hanya beberapa penjual buah besar dan supermarket saja yang menyediakan durian jenis ini dan umumnya mereka menjualnya dalam keadaan beku. Apakah Anda tertarik untuk membudidayakan durian Musang King? Taman Inspirasi menyediakan bibit durian musang king dengan kualitas unggul yang dapat dibudidayakan dengan mudah dan InsyaAllah memiliki tingkat produktifitas yang tinggi.

    Tips Budidaya Durian Musang King

    Bibit Durian Musang King Kaki 3

    Durian jenis ini merupakan salah satu varietas unggul yang dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah dengan ketinggian 1.000 meter diatas permukaan laut. Namun, jika sobat ingin mendapatkan hasil panen yang banyak dan maksimal, maka sangat disarankan untuk menanam tanaman durian ini di daerah yang memiliki ketinggian 400 s/d 600 meter diatas permukaan laut.

    Tanaman durian musang king dapat tumbuh dengan baik didaerah dengan tingkat curah hujan tinggi dan di tempat-tempat yang memiliki iklim basah. Untuk jenis tanah yang ideal bagi pertumbuhan durian jenis musang king ini adalah tanah yang subur, kaya akan unsur nutrisi dan hara, gembur, dengan kedalaman air tanah tidak lebih dari 1 meter.

    Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan durian musang king adalah : iklim, ketersediaan unsur hara/nutrisi dalam tanah serta jenis penyerbukan yang membantu dalam proses produksi. Proses penyerbukan bunga durian jenis ini memang sangat berpengaruh pada ukuran serta rasa buah saat panen nantinya. Buah durian dari jenis musang king ini memang terkenal dengan harganya yang tergolong tinggi sehingga banyak orang membudidayakannya.

     

  • Jenis Durian – Mengenal Varietas Durian di Negara-negara Asia

    Jenis Durian – Mengenal Varietas Durian di Negara-negara Asia

    Mengenal Varietas Durian – Pohon durian (Durio zibethinus) adalah tanaman buah tropis yang dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian antara 500-800 mdpl dengan suhu optimal 25-35 C. Tanaman ini tumbuh subur pada kondisi kelembaban relatif 80%, dan curah hujan tahunan 1.500-2.000 mm yang didistribusikan dengan baik sepanjang tahun. Pohon durian menyukai tanah lempung berpasir dan tanah liat dengan bahan organik tinggi atau tanah yang dikeringkan dengan baik dan sedikit asam (pH 5,5-5,6). Di Filipina, pohon ini ditanam sebagai tanaman tunggal atau tumpangsari dengan kelapa dan pohon buah lainnya.

    Karakteristik Buah Durian

    Varietas Durian bawor

    Buah durian populer di daerah tropis karena aromanya yang kuat dan rasanya yang unik. Banyak yang menganggapnya menjijikkan tetapi bagi mereka yang menyukai buah ini, sering digambarkan melalui pepatah berikut: “Buah dengan bau seperti neraka, tetapi rasanya laksana surga.” Bau khas buah ini berasal dari tiol atau tioeter, ester dan sulfida.

    Berikut tips untuk menghilangkan bau menyengat durian: Untuk menghilangkan bau durian dari mulut dan jari segera setelah makan buah matang, kulit kosong disisihkan untuk digunakan nanti. Praktik yang umum adalah dengan menuangkan air ke rongga berlubang di bagian dalam kulit yang kosong. Air ini digunakan untuk membilas mulut dan tangan.

    Bagian yang dapat dimakan dari buah ini adalah aril berdaging yang mengelilingi biji dan merupakan 20-35% dari berat buah. Daging buah kaya akan kandungan karbohidrat, protein, vitamin (tiamin, riboflavin dan vitamin A dan C), dan mineral (kalsium, fosfor, kalium, zat besi).

    Daging dimakan segar atau diolah menjadi selai, olesan, pastilles, atau penyedap untuk es krim, permen, kue, dan roti gulung. Buah durian jika diawetkan dengan mengeringkannya menjadi “kue durian” atau dengan merebusnya dengan gula; juga dibekukan atau didinginkan dalam kemasan yang sesuai.

    Sejarah Tanaman Durian

    Varietas Durian MontongVarietas durian pertama kali dikembangkan di negara Thailand. Kemudian ditanam secara komersial di Thailand sehingga menghasilkan 900.000 hingga 950.000 ton buah, Malaysia (400.000 ton) dan Indonesia (200.000 ton). Durian juga tumbuh dalam skala kecil di Filipina dan negara-negara lain di Asia Tenggara, terutama untuk konsumsi lokal. Sebagian besar kebun durian di Filipina berlokasi di Mindanao. Pada tahun 2003, volume produksi di Filipina adalah sekitar 40.000 ton, terutama dari Mindanao Selatan.

    Pohon durian dikategorikan pohon besar dengan ketinggian dapat mencapai 40 m. Pohon yang tumbuh dari biji seringkali matang 7-12 tahun setelah tanam sedangkan pohon dari perkembangbiakan secara vegetatif dapat berbuah setelah 4-5 tahun. Pohon durian mulai berbunga dalam 2-3 minggu dan terbentuk dari cabang yang lebih tua. Penyerbukan sebagian besar dilakukan oleh nokturnal, kelelawar pemakan nektar dan mungkin oleh ngengat.

    Di Thailand, tanaman yang matang awal dipanen antara 95 hingga 105 hari setelah mekar, sedangkan yang terlambat dipanen bisa mencapai 130 hari atau lebih. Musim panen cukup singkat, umumnya berlangsung hanya 2-3 bulan per tahun, meskipun ada panen yang lebih kecil di bulan-bulan lainnya.

    Di Thailand dan Malaysia, panen puncak adalah antara Juni dan Juli; di Indonesia, Oktober hingga Februari; dan di Filipina, Agustus hingga September. Namun, setelah diamati ternyata masa panen bisa bervariasi menurut ketinggian dan kondisi tanaman. Durian yang ditanam di dataran rendah cenderung menghasilkan buah lebih awal.

    Hasil buah durian bisa bervariasi. Tetapi di Thailand dan Malaysia, kebun yang baik menghasilkan 10-18 ton per hektar setiap tahun. Ini sesuai dengan pohon durian yang memiliki sekitar 50 buah dengan berat masing-masing 1,5-4 kg.

    Varietas Tanaman Durian

    Varietas Durian Musang King

    • Thailand: Gaanyao, Montong, Kob Picul, Chanee, Luang, Kradoom Tong, dan Chompoosri.
    • Malaysia: D2 (Dato Nina), D10 (Durian Hijau), D16, D24, D98 (Katoi), D99 (Kop Kecil) D116 (Batu), D117 (Gombak), D123 (Rim 2 / Chanee), dan Hew 3 ; D145 Tuan Mek Hijau / Beserah D158 Kan Yau / Tangkai Panjang, D159 Sen Thong / Bantal Mas, D169 Tok Litok, MDUR78, MDUR79 dan MDUR88.
    • Indonesia: Sitokong, Bakul, Mas, Sitebel, Simanalagi, Montong, Bawor dan Simadat.
    • Filipina, varietas durian lokal berikut telah direkomendasikan oleh Dewan Industri Benih Nasional Filipina (NSIC): Alcon Fancy, Arancillo, Atabrine, Duyaya, GD 69, Lacson Uno, Dos Lacson, Mamer, Nanam, Oboza, Puyat, Sulit, Umali , dan Emas UPLB.

    Pablito P. Pamplona (2006), seorang ahli buah terkenal, mencatat beberapa perbedaan pada produktivitas pohon durian di bawah ketinggian tinggi dan rendah (masing-masing> 800 dan <400 mdpl) di Calinan, Davao City. Dia mencatat bahwa varietas durian Puyat dan Duyaya memiliki tingkat produktivitas yang sama baiknya di kedua ketinggian tetapi Arancillo menghasilkan buah yang lebih besar di ketinggian yang lebih tinggi. D24 dan MDUR88 tampak lebih sehat di tempat tinggi. Sekian penjelasan singkat tentang varietas durian di beberapa negara di Asia Tenggara. Semoga bermanfaat dan jika sobat Taman Inspirasi membutuhkan bibit durian unggul, sobat bisa memesannya di halaman pemesanan bibit Taman Inspirasi. Terima kasih. Wassalamualaikum.

  • Tabulampot – Panduan Lengkap Budidaya Tanaman Buah di Lahan Sempit

    Tabulampot – Panduan Lengkap Budidaya Tanaman Buah di Lahan Sempit

    Kebutuhan pangan dunia yang semakin meningkat serta keterbatasan lahan dalam memproduksi bahan pangan mendorong para ahli pangan dunia melakukan inovasi dalam bidang pertanian dan perkebunan. Alhasil, metode menanam sayuran dan buah mulai mengalami pergeseran dari metode konvensional menuju metode yang lebih modern. Mulai dari metode hidroponik, aquaponik, aeroponik, hingga metode tabulampot (budidaya tanaman buah dalam pot). Pada kesempatan kali ini, Taman Inspirasi akan mengupas tuntas metode tabulampot sehingga mudah diaplikasikan meski dengan lahan yang sangat terbatas.

    Sistem tabulampot sebenarnya merupakan jawaban yang jitu untuk Anda yang memiliki lahan terbatas. Terlebih jika anda tinggal dikawasan perkotaan dimana tiap jengkal tanah diperhitungkan nilai ekonomisnya. Lain halnya jika anda tinggal dikawasan pedesaan yang kultur masyarakatnya lebih kental akan kegotongroyongan dan kebersamaan. Termasuk dalam pengelolaan dan penataan lahan atau pekarangan rumah. Kita tahu bahwa tanaman buah biasanya memiliki ukuran atau postur yang tinggi serta sistem perakaran yang dalam. Oleh sebab itu, tanaman buah membutuhkan ruang tumbuh yang luas.

    Jenis Tabulampot untuk Budidaya di Daerah Tropis

    Cara Menanam Tabulampot Lengkeng

    Metode tabulampot sebenarnya telah ada sejak tahun 1970-an dan hingga saat ini telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan baik dari sisi teknologi maupun varietas tanaman buah yang bias dibudidayakan pada media yang terbatas.

    Kini, telah banyak bermunculan penyedia bibit tabulampot karena ia selalu menjadi incaran para pehobi tanaman. Rata-rata mereka tertarik untuk mengembangkan budidaya tabulampot karena alasan estetika dan fungsional serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

    Secara umum, hamper semua jenis tanaman buah bias dibudidayakan secara tabulampot meski tidak semua varietas tabulampot bisa berbuah secara optimal. Itu disebabkan karena tidak semua jenis tanaman bisa berbuah dalam media yang terbatas meski mereka tumbuh dengan subur.

    Ada beberapa varietas tanaman buah yang umum dibudidayakan secara tabulampot. Level kesuksesan berbuahnya terkategorikan mudah, sulit (advance) dan belum berhasil. Beberapa contoh varietas tanaman buah yang masuk dalam kategori mudah diantaranya tanaman jeruk, sawo, manga, jambu air, jambu biji, belimbing, anggur, strawberry, buah tin, buah naga dan papaya. Sedangkan kategori tanaman yang sulit dikembangkan melalui metode tabulampot diantaranya rambutan, kelengkeng, manggis, jambu bol, duku, salak, kurma, pisang dan srikaya. Tanaman durian dan alpukat masih belum bisa berbuah maksimal jika dikembangbiakkan secara tabulampot.

    Tahap-tahap Bertanam Tabulampot

    Tabulampot Jambu Air

    Persiapan Bibit Tabulampot

    Dalam bercocok tanam, apapun metode yang diterapkannya bibit merupakan faktor yang fundamental. Demikian halnya dengan metode tabulampot. Bibit yang berkualitas menjadi faktor utama yang harus kita perhatikan sebelum melangkah ke tahapan berikutnya. Secara umum, ada dua jenis bibit tanaman buah yaitu bibit hasil perbanyakan secara generative (pembibitan dari biji) dan bibit hasil perbanyakan secara vegetative (melalui metode cangkok, penyambungan dan okulasi).

    Sebaiknya, untuk budidaya tanaman buah dalam pot (tabulampot) bibit yang digunakan adalah bibit dari hasil perbanyakan secara vegetative. Mengapa? Bibit jenis ini sudah dapat dipastikan sifat dasar tanamannya yaitu sama dengan indukannya. Secara tidak langsung ini akan mempermudah kita dalam memprediksi tingkat keberhasilan tanaman dalam berbuah. Menurut pengalaman kami, bibit hasil perbanyakan secara vegetatif lebih cepat menghasilkan buah dibandingkan dengan bibit hasil perbanyakan secara generatif. Meski demikian, ada satu kekurangan dari bibit vegetatif yakni memiliki kecenderungan system perakaran yang kurang kuat sehingga berimbas pada penyerapan nutrisi yang kurang optimal dan tanaman mudah robot atau kering.

    Walaupun bibit tanaman mengambil peranan paling penting dalam keberhasilan budidaya tabulampot, kita juga tetap harus memperhatikan factor-faktor lainnya seperti pemupukan, perawatan, dan system pengairan yang baik. Sebelum anda memulai bercocok tanam tabulampot, ada baiknya untuk cermat dalam pemilihan bibit. Pilih bibit yang bebas dari hama atau penyakit tanaman, memiliki daya tahan yang baik, serta mudah berbuah. Untuk itu, anda bisa mencari bibit di tempat pembibitan atau komunitas yang terpercaya dan kredibel terlebih jika didukung dengan adanya sertifikasi dari Dinas terkait.

    Tabulampot Jeruk

    Persiapan Media Tanam Tabulampot

    Media tanam memiliki fungsi sebagai wadah atau tempat tumbuhnya akar tanaman sehingga dapat menopang postur batang dan daun tanaman dengan baik. Ada berbagai macam campuran media tanam tabulampot. Namun pada dasarnya, ia harus bisa menyimpan air dengan baik serta menjadi pemasok nutrisi paling utama bagi tanaman.

    Media tanam yang lazim digunakan oleh para penggiat tabulampot diantaranya campuran tanah, arang sekam dan pupuk kompos (pupuk kandang) dengan komposisi 1:1:1. Jika kita kesulitan membuat arang sekam, maka bisa diganti dengan sekam padi. Gunakan bahan baku disekitar kita agar pembuatan media tanam bisa lebih ekonomis dan murah.

    Biasanya, tanah serta material organik di kawasan tropis seperti Indonesia memiliki kadar keasaman yang tinggi dan ini kurang baik bagi pertumbuhan tanaman di masa mendatang. Oleh sebab itu, solusinya adalah dengan menambahkan kapur pertanian atau dolomit ke dalam media tanam secukupnya.

    Langkah berikutnya yaitu menyiapkan pot sebagai wadah untuk media tanam. Pot yang anda gunakan bisa terbuat dari plastic, logam (drum) bekas, kayu atau tanah liat. Idealnya, tabulampot ditempatkan dalam media atau wadah dengan pori-pori yang bagus sehingga temperatur serta kelembaban dapat terjaga. Untuk itu, wadah yang terbuat dari kayu atau tanah liat sangat baik untuk digunakan dalam metode tabulampot walaupun ada beberapa kekurangan. Diantaranya wadah tersebut sangat mudah lapuk dan rusak jika terkena air terus menerus.

    Pemisahan dasar pot dengan tanah juga perlu dilakukan mengingat perkembangan akar tanaman buah yang cepat memerlukan pengawasan intensif. Selain itu, pembuatan alas atau kaki pemisah pot dengan tanah akan memudahkan aliran air / drainase pada media tanam sehingga tetap terpantau dan terukur tingkat kelembabannya.

    Tabulampot Alpukat

    Penanaman Bibit Tanaman

    Berikut ini tahapan yang perlu anda lakukan untuk menanam bibit tabulampot ke dalam wadah:

    • Siapkan bahan media tanam yang terdiri atas campuran 1:1:1 antara tanah, pupuk kompos (pupuk kandang) dan arang sekam (sekam mentah). Bersihkan (ayak) bahan-bahan tersebut hingga teksturnya lebih lembut. Kemudian campur hingga merata.
    • Siapkan wadah atau pot untuk tanaman. Sesuaikan ukuran pot dengan ukuran tanaman. Idealnya dimulai dari ukuran pot yang paling kecil. Jika tanaman semakin tumbuh membesar, bisa dilakukan penggantian pot sekaligus peremajaan media tanam.
    • Letakkan pecahan genteng dan ijuk atau sabut kelapa di dasar pot. Masing-masing satu lapis.
    • Isi wadah dengan media tanam yang sudah disiapkan sebelumnya sampai setengah pot terisi.
    • Pangkas sebagian daun atau batang sekunder tanaman untuk mengurangi penguapan.
    • Buka polybag dan letakkan bibit tepat ditengah-tengah pot. Kemudian timbun bibit hingga pangkal batang.
    • Tekan dan padatkan media tanam disekitar pangkal batang tanaman. Hal itu berguan agar tanaman tertopang dengan kuat pada media tanam.
    • Siram dengan air secukupnya dan tempatkan tabulampot di tempat yang teduh agar beradaptasi dengan lingkungan tumbuh yang baru. Siram tabulampot setiap hari (pagi/sore)
    • Setelah 1 minggu, baru tanaman dapat dipindahkan di tempat yang terbuka untuk mendapat penyinaran matahari yang baik.

    Tabulampot Pepaya

    Perawatan Tabulampot

    1. Penyiraman

    Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tabulampot harus diletakkan di tempat terbuka sehingga mendapat sinar matahari yang cukup. Penyiraman dilakukan setiap hari dimusim kemarau. Bisa pagi atau sore hari. Dimusim penghujan, penyiraman dilakukan apabila media tanam terlihat kering. Penyiraman yang berlebihan tidak akan membuat tanaman subur namun sebaliknya justru akan menjadi sebab timbulnya penyakit pada daun atau batang dan busuk akar. Penyiraman bisa menggunakan media tembor atau selang air.

    Namun jika anda memiliki tabulampot yang banyak, maka penyiraman bisa dilakukan dengan membuat system irigasi. Khusus tabulampot, system irigasi yang ideal adalah irigasi tetes karena system ini menghemat tenaga kerja walaupun memerlukan investasi yang cukup besar untuk membuatnya.

    2. Pemupukan

    Media tabulampot memiliki cadangan nutrisi yang terbatas. Oleh karena itu pemupukan menjadi hal yang sangat vital. Pemupukan pertama dilakukan satu bulan setelah tanam. Selanjutnya dilakukan setiap 3-4 bulan sekali.

    Media tanam pada tabulampot hanya dapat memberikan nutrisi yang terbatas untuk tanaman. Oleh sebab itulah pemupukan yang ruting menjadi hal yang sangat fundamental. Pemupukan pertama bisa anda lakukan satu bulan pasca tanam. Setelah itu, idealnya setiap 3 atau 4 bulan sekali dilakukan pemupukan secara regular.

    Sebaiknya, pupuk yang digunakan adalah pupuk organic seperti pupuk kompos, pupuk kandang atau POC (pupuk organik cair). Meski kandungan unsur haranya tidak seakurat dan selengkap pupuk kimia

    Tabulampot Lengkeng

    Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk organik. Jenisnya bisa kompos, pupuk kandang atau pupuk organik cair. Penambahan bahan-bahan organik yang terkandung pada pupuk akan merangsang aktivitas mikroorganisme menguntungkan dalam media tanam.

    Pemberian pupuk kimia hanya dilakukan pada saat pembungaan dan pembuahan. Saat itu, tanaman membutuhkan unsur hara makro seperti fosfor dan kalium dalam jumlah yang banyak. Serta beberapa unsur hara mikro seperti kalsium, mangaan, besi, dll. Beberapa unsur hara makro dan mikro tersebut akan membantu proses pembungaan tanaman sehingga dapat berbuah lebih optimal.

    Selain itu, anda dapat menambahkan pupuk organic cair (POC) dan mikroorganisme local (MOL) sebagai tambahan nutrisi bagi tanaman sekaligus pencegahan dari hama penyakit. Kedua jenis nutrisi tersebut dapat anda buat sendiri. Untuk cara pembuatannya dapat anda baca disini.

    3. Pemangkasan

    Setidaknya terdapat tiga tujuan pemangkasan tabulampot yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi dan pemangkasan peremajaan. Pemangkasan bentuk dilakukan untuk membentuk tajuk baru dan mengatur postur tanaman agar sinar matahari bisa menembus semua bagian tanaman. Selain dua fungsi itu, pemangkasan bentuk juga terkait dengan estetika.

    Berdasarkan tujuannya, pemangkasan pada tabulampot terbagi menjadi tiga yaitu pemangkasan bentuk, produksi dan peremajaan.

    Pemangkasan bentuk berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tajuk baru dan menata postur tanaman agar semua bagian-bagiannya mendapat pencahayaan sinar matahari dengan baik. Selain itu, pemangkasan bentuk juga bertujuan agar tanaman tampak lebih indah dan sedap dipandang (nilai estetika). Ada teori umum dalam melakukan pemangkasan bentuk tabulampot yaitu 1-3-9. Dalam setiap batang primer ada maksimal 3 batang sekunder. Dalam setiap 1 batang sekunder ada maksimal 3 batang tersier. Pemangkasan juga difungsikan untuk memilih dan memilah batang yang sehat serta kuat sehingga mampu menopang dan mendistribusikan nutrisi dengan sempurna.

    Perawatan TabulampotPemangkasan produksi ditujukan untuk tumbuh kembang yang maksimal serta merangsang proses pembungaan. Selain itu, pemangkasan produksi juga dilakukan terhadap batang yang terlihat berpenyakit atau yang terserang hama.

    Pemangkasan peremajaan diakukan terhadap tabulampot yang telah tua. Khusus untuk tabulampot yang sudah tua, perlu segera dilakukan penggantian media tanam serta repotting (pemindahan pot). Pada tahapan ini, beberapa cabang tabulampot perlu dipangkas. Bahkan pada beberapa kasus tertentu pemangkasan dilakukan dengan hanya menyisakan batang primer saja.

    4. Pengendalian Hama dan Penyakit

    Idealnya, tahap pengendalian hama dan penyakit pada tabulampot dilakukan sejak pemilihan bibit. Bibit unggul dengan kualitas yang prima biasanya memiliki ketahanan terhadap penyakit atau hama tertentu. Oleh sebab itu, kami sarankan untuk membeli bibit dari sumber yang terpercaya, seperti Taman Inspirasi SAFA.

    Tabulampot Nangka MiniKebersihan media tanam dan lokasi tumbuh tabulampot merupakan tindakan pencegahan yang utama dari serangan hama dan penyakit. Namun jika tanaman anda sudah terlanjur terkena hama atau penyakit maka ada baiknya memberikan pestisida organic yang dapat anda buat sendiri. Selain lebih murah, pestisida organic nyaris tidak memberikan efek samping yang berbahaya baik bagi tanaman maupun manusia. Taman Inspirasi juga memberikan tips cara pembuatan pestisida organik dari bawang putih yang dapat anda baca disini.

    Ketika tabulampot mulai berbuah, sebaiknya anda lindungi buah dengan jaring pelindung atau plastic. Pemasangan perangkap hama juga bisa dilakukan ketika mulai terlihat lalat buah menyerang tabulampot anda.

    5. Pergantian Media Tanam dan Pot (Repotting)

    Tanaman buah dalam pot saat sudah mencapai ukuran tertentu maka memerlukan ruang tumbuh yang lebih besar. Sebab ruang tumbuh dan ruang gerak tabulampot merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas buah yang dihasilkan.

    Pergantian media tanam dalam tabulampot tidak hanya berfungsi memindahkan tanaman pada pot yang lebih besar saja. Perlu juga dilakukan pemangkasan peremajaan. Misalnya, pemangkasan akar tanaman. Akar tanaman yang terus tumbuh akan membuat media tanam menjadi padat.

    Penggantian media tanam pada tabulampot tak hanya difungsikan untuk proses repotting saja. Penambahan nutrisi dan pemangkasan peremajaan juga perlu dilakukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang lebih optimal. Pemangkasan akar tanaman yang dianggap tidak perlu juga harus dilakukan supaya tidak tumbuh menjalar keluar wadah atau pot. Akar tanaman yang tumbuh tak terkontrol pada tabulampot akan membuat media tanam mudah padat sehingga mengganggu sirkulasi air dan udara didalam wadah.

    Akar tabulampot dengan panjang melebihi 25 cm harus segera dipangkas. Demikian pula kepadatannya harus dikurangi supaya system drainase dan sirkulasi pada media tanam tetap terjaga dengan baik. Pemangkasan daun dan batang juga perlu dilakukan pada proses repotting ini untuk mengurangi penguapan dan mengoptimalkan pertumbuhan pada tanaman.