Cara Mencangkok Pohon Kelengkeng: Panduan Lengkap dan Praktis

Cara Mencangkok Pohon Kelengkeng: Panduan Lengkap dan Praktis
Cara Mencangkok Pohon Kelengkeng: Panduan Lengkap dan Praktis
Cara Mencangkok Pohon Kelengkeng: Panduan Lengkap dan Praktis

Pohon kelengkeng (Dimocarpus longan) adalah salah satu tanaman buah tropis yang cukup populer di Indonesia. Tanaman ini dikenal karena buahnya yang manis dan segar. Namun, jika Anda ingin menambah koleksi pohon kelengkeng di halaman rumah Anda, Anda tidak harus membeli bibit pohon baru. Sebab, Anda bisa mencangkok pohon kelengkeng dengan mudah.

Mencangkok adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara menggabungkan dua tanaman menjadi satu. Pada dasarnya, teknik ini digunakan untuk mempertahankan karakteristik unggul tanaman yang sudah ada, sehingga menghasilkan tanaman baru yang lebih baik dari sisi kualitas dan produktivitas.

Berikut ini adalah panduan lengkap dan praktis cara mencangkok pohon kelengkeng.

Persiapan Alat dan Bahan

Sebelum mulai mencangkok, pastikan Anda sudah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Berikut ini beberapa alat dan bahan yang perlu disiapkan:

  • Pisau tajam
  • Gunting pemotong cabang
  • Plastik pembungkus
  • Tanah subur
  • Sekam bakar
  • Polybag atau pot kecil
  • Alat pengikat seperti tali rafia atau tali plastik
  • Pestisida atau insektisida

Pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam kondisi bersih dan steril. Sehingga meminimalisir terjadinya infeksi atau penyakit pada tanaman.

Cara Mencangkok Pohon Kelengkeng

Setelah semua alat dan bahan sudah siap, maka langkah selanjutnya adalah memulai proses mencangkok pohon kelengkeng. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan, antara lain:

  1. Pilihlah cabang pohon kelengkeng yang sehat dan kuat, serta berukuran sedang atau besar. Jangan pilih cabang yang terlalu kecil atau terlalu besar. Pilihlah cabang yang berada di tempat yang terang dan berada pada tinggi yang mudah dijangkau.
  2. Potong cabang tersebut pada bagian yang sama rata dengan pangkal cabang yang ingin dicangkok. Cabang yang dipotong harus memiliki diameter yang sama atau sedikit lebih kecil dari diameter cabang yang akan dicangkok. Potongan harus dilakukan dengan hati-hati dan tajam agar tidak merusak jaringan tanaman.
  3. Bersihkan kulit batang pada bagian yang dipotong. Kemudian buat dua irisan pada kulit batang, masing-masing dengan panjang sekitar 3-5 cm dan memanjang ke atas dan ke bawah dari potongan yang sudah dibuat. Irisan harus dalam bentuk segitiga atau oval.
  4. Angkat kulit batang yang telah diiris ke arah atas dan bawah dengan hati-hati. Pastikan kulit batang yang diangkat tetap terhubung dengan batang utama. Hal ini bertujuan agar jaringan tanaman tetap berfungsi dan mencapai tujuannya.
  5. Masukkan sejumlah sekam bakar ke dalam irisan yang dibuat tadi. Sekam bakar berfungsi sebagai bahan perangsang agar terjadi pembentukan akar baru pada bagian tersebut. Setelah itu, tutuplah irisan dengan plastik pembungkus dan jepit ujung plastik agar rapat dan tidak mudah terlepas.
  6. Letakkan plastik pembungkus dan sekam bakar di dalam pot atau polybag yang telah diisi dengan tanah subur. Pastikan sekam bakar berada di tengah-tengah pot atau polybag dan cabang yang dicangkok berada di tengah tanah.
  7. Ikuti tahap selanjutnya dengan membungkus pot atau polybag dengan kain atau plastik transparan untuk menjaga kelembapan tanah dan menjaga cahaya masuk. Hal ini akan membantu proses pertumbuhan akar baru. Pastikan kondisi tanah tetap lembap dan tidak terlalu basah.
  8. Tunggu beberapa minggu atau bulan hingga terlihat tanda-tanda akar baru tumbuh pada batang yang dicangkok. Tanda-tanda tersebut bisa dilihat dengan mudah, misalnya dari kondisi plastik pembungkus yang membengkak atau warna daun yang mengalami perubahan. Apabila sudah terlihat tanda-tanda akar baru, buka plastik pembungkus dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman.
  9. Setelah terlihat tanda-tanda akar baru yang cukup banyak, Anda bisa memotong batang yang masih tersisa pada bagian bawah irisan. Setelah itu, pindahkan tanaman ke pot atau ke halaman belakang dengan kondisi tanah yang subur dan sesuai dengan kebutuhan tanaman kelengkeng.
  10. Lakukan perawatan rutin pada tanaman seperti penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan. Pastikan kondisi lingkungan tempat tanaman berada sesuai dengan kebutuhan tanaman kelengkeng.
BACA JUGA :   10 Langkah PRAKTIS Mencangkok Pohon Jambu Biji

Tips dan Trik dalam Mencangkok Pohon Kelengkeng

Selain panduan di atas, ada beberapa tips dan trik yang perlu diperhatikan dalam proses mencangkok pohon kelengkeng. Berikut ini beberapa di antaranya:

  1. Pilihlah waktu yang tepat untuk mencangkok, yaitu pada musim semi atau awal musim panas. Hal ini dikarenakan pada waktu tersebut, pertumbuhan tanaman lebih aktif dan mempercepat proses akar baru tumbuh.
  2. Pastikan kelembapan tanah terjaga dengan baik. Terlalu basah atau terlalu kering dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kelengkeng.
  3. Pemilihan irisan pada kulit batang harus dilakukan secara hati-hati. Pastikan irisan tidak terlalu dalam sehingga jaringan tanaman tidak rusak.
  4. Jangan lupa untuk memberikan pestisida atau insektisida pada tanaman kelengkeng yang dicangkok. Hal ini bertujuan untuk mencegah serangan hama atau penyakit pada tanaman.
  5. Pilihlah cabang yang berada pada pohon kelengkeng yang sehat dan tidak terlalu tua. Hal ini akan mempengaruhi proses pertumbuhan akar baru pada tanaman kelengkeng yang dicangkok.

Kesimpulan

Mencangkok pohon kelengkeng memang membutuhkan sedikit kesabaran dan ketelitian. Namun, jika Anda mengikuti panduan dan tips yang telah dijelaskan di atas dengan benar, maka proses mencangkok bisa berjalan dengan lancar dan menghasilkan tanaman kelengkeng yang berkualitas. Selain itu, teknik mencangkok ini juga bisa digunakan untuk perbanyakan tanaman lainnya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mencoba teknik mencangkok pada pohon kelengkeng atau tanaman lainnya. Selamat mencoba!

3.9/5 - (15 votes)