5 Langkah PRAKTIS Budidaya Jahe dalam Polybag

Bibit Jahe

Budidaya jahe paling praktis dapat dilakukan dengan memakai media polybag. Ini ditujukan untuk penghematan lahan serta mengoptimalkan hasil panen yang diperoleh. Sebagaimana kita ketahui bahwa jahe merupakan tanaman yang banyak ditanam sebab khasiatnya yang sangat banyak diantaranya sebagai tambahan bumbu untuk masakan serta bahan obat-pbatan tradisional. Jahe merupakan tumbuhan herbal yang berguna untuk menyembuhkan asam lambung. Selain itu, jahe juga dapat dimanfaatkan sebagai obat pembersih ginjal.

Tumbuhan yang mempunyai nama latin Zingiber officinale ini termasuk tipe tumbuhan rimpang. Rimpang tumbuhan jahe ini berupa jemari yang menggembung pada bagian ruas tengahnya. Jahe mempunyai rasa dasar pedas yang dihasilkan dari kandungan senyawa keton bernama zingeron. Ciri atau karakter lain dari tumbuhan ini yakni mempunyai batang semu dengan ketinggian antara 30 s/d 100 centimeter. Tidak hanya itu daunnya menyerupai sirip dengan ukuran 1 s/d 15 milimeter serta mempunyai bulu halus disekelilingnya.

Perawatan Tanaman Jahe

Budidaya jahe di Indonesia sesunguhnya cukup mudah karena negara kita merupakan negara tropis dengan ketinggian dataran yang bervariatif. Tumbuhan jahe ini dapat berkembang produktif di ketinggian dekat 0 sampai 1500 m dpl. Tanaman jahe memerlukan curah hujan sampai 2500- 300mm per tahun dengan tingkat kelembapan 80%. Nah yang jadi persoalan apakah tumbuhan jahe ini dapat di tanam di polybag atau pot? Sangat bisa.

Budidaya jahe dengan memakai polybag atau pot ternyata mempunyai banyak kelebihan. Diantaranya, tumbuhan jahe yang ditanam di polybag lebih gampang dalam pemeliharaan serta perawatannya. Kedua, konsumsi lahan serta air yang lebih hemat dibanding menanam jahe di lahan konvensional/bedengan. Ketiga, hasil panen dipastikan lebih banyak dibanding menanamnya secara konvensional.

BACA JUGA :   TERLENGKAP A-Z !! Budidaya Buah Naga Mudah Hasil Melimpah

Baca juga : 20 Tanaman Obat Keluarga paling Populer di Indonesia

Persiapan Media Tanam Jahe

Budidaya Jahe dalam Karung

Sebelum memulai proses budidaya jahe di polybag atau pot, tentunya mempersiapkan media tanam merupakan hal yang paling krusial untuk dilakukan. Untuk penghematan lahan, penggunaan polybag atau pot bisa  juga digantikan dengan karung bekas. Media tanam yang perlu kita siapkan yakni campuran tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1. Jika ada, kita bisa menambahkan arang sekam atau sekam mentah sebagai media tambahan dengan perbandingan 1:1:1. Pupuk yang digunakan sebaiknya adalah pupuk kandang atau pupuk organik/kompos supaya media tanam lebih mudah menyerap unsur hara yang penting dari dalam pupuk tersebut.

Pemilihan Bibit Jahe

Setelah proses persiapan media tanam selesai langkah selanjutnya yakni mencari bibit jahe yang baik dan berkualitas. Ciri atau karakter bibit jahe unggulan diantaranya adalah memiliki warna yang cerah, tidak terdapat luka pada rimpangnya, berumur tua, dan tidak terkena penyakit. Setelah itu, siapkan larutan fungisida sebagai media untuk meredam bibit jahe sebelum ditanam di polybag. Perendaman dimaksudkan untuk membersihkan bibit jahe dari penyakit ataupun bakteri jahat sehingga terhindar dari pembusukan saat ditanam.

Baca juga : 12 Tanaman Obat Asam Urat Paling Ampuh

Ada baiknya kita lakukan penyemaian bibit jahe sebelum siap ditanam dalam polybag. Cara paling mudah menyemai bibit jahe ini yakni dengan meletakkannya di atas jerami. Setelah itu tutupi bibit dengan jerami dan diamkan selama kurang lebih 2 minggu. Tempatkan media semai jerami tersebut dalam ruangan yang lembab dan tidak terkena matahari secara langsung. Untuk menjaga kelembaban, siram media semai dengan air secukupnya.

BACA JUGA :   Cara Membuat Racun Rumput dengan Air Kelapa dan Ragi

Budidaya Jahe untuk Pemula

Langkah Menanam Bibit Jahe

Jika proses persemaian berhasil, maka akan terlihat tunas keluar pada rimpang bibit jahe. Setelah tunas terlihat maka segera pindahkan bibit tersebut ke media tanam yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kita bisa tanam 3 s/d 5 rimpang jahe dalam satu polybag. Perhatikan cara menanam bibit jahe tersebut. Posisikan bibit dalam keadaan berdiri atau tunas berada di bagian atas media tanam. Setelah itu tutupi tunas dengan tanah tipis pada ketinggian tanah berkisar antara 3 s/d 5 cm. Setelah itu siram bibit dengan air secukupnya. Letakkan bibit pada ruangan yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Tunas jahe muda akan mudah menguning jika terkena paparan sinar matahari langsung.

Baca juga : Kenapa Harus Jahe? Tips Budidaya Jahe Merah Hasil Melimpah

Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Jahe

Agar menghasilkan rimpang yang banyak, jahe setiap membutuhkan pemeliharaan dan perawatan yang intensif. Lakukan penyiraman secara rutin pada pagi/sore hari saat tanaman jahe berusia 0-3 bulan. Ketika tanaman jahe memasuki usia 2 bulan kita bisa lakukan pemupukan ulang dengan pupuk organik. Ini sangat penting dilakukan agar kebutuhan unsur hara pada media tanam tetap tersedia dengan baik. Berikan pupuk organik dengan dosis kurang lebih 1/5 dari kapasitas media tanam. Pemberian pupuk organik padat seperti kompos atau pupuk kandang bisa kita kombinasikan juga dengan pupuk organik cair. Untuk metode pengaplikasiannya bisa anda baca disini.

Budidaya Jahe dalam Polybag

Pemupukan ulang bisa kita lakukan sebanyak 3 kali sebelum masa panen. Selain penyiraman dan pemupukan rutin, tanaman jahe juga harus dijaga dari gulma atau tanaman pengganggu. Penyiangan media tanam merupakan salah satu proses penting agar tanaman pengganggu/gulma tidak mengambil nutrisi dan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman jahe. Selain itu, pendangiran juga perlu dilakukan untuk menjaga supaya media tanam tidak terlalu padat sehingga pertumbuhan akar tanaman jahe tidak terganggu.

BACA JUGA :   Manfaat Sayuran Arugula Rocket untuk Kesehatan

Proses Pemanenan Jahe

Idealnya melalui proses pemeliharaan dan perawatan yang baik, tanaman jahe bisa dipanen saat berumur 12 bulan. Saat memasuki umur 12 bulan jahe telah terlihat tua dan rimpang jahenya akan memiliki berat mencapai 2 s/d 5 kg/polybag. Proses pemanenannya pun tergolong sangat mudah. Pisahkan rimpang jahe dari tanah dengan mencabutnya perlahan dari media tanam. Namun jika dikhawatirkan terlalu banyak rimpang yang tertinggal pada media tanam, maka kita bisa menyobek polybag tersebut kemudian pisahkan rimpang jahe dengan tanah. Setelah itu cuci rimpang jahe dengan air bersih. Setelah itu, jemur jahe dan setelah kering maka ia siap untuk dijual/ dikonsumsi. Demikian tips dari TIS tentang cara menanam jahe dan budidaya jahe paling praktis. Semoga bermanfaat. Wassalam.

4.2/5 - (24 votes)